Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Disinformasi Penyakit Kolera di Mozambik Korbankan Hampir 100 Nyawa...

Kompas.com - 13/04/2024, 15:23 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

MAPUTO, KOMPAS.com - Disinformasi mengenai wabah kolera dianggap sebagai penyebab kematian hampir 100 orang setelah sebuah kapal feri darurat yang penuh sesak tenggelam di lepas pantai Mozambik.

Setidaknya 96 orang, banyak di antaranya anak-anak, tenggelam dan 26 lainnya masih hilang setelah kapal nelayan yang diubah fungsinya terbalik pada Minggu (7/4/2024).

Para pejabat mengatakan kapal itu dipenuhi penumpang yang panik dan berusaha melarikan diri dari daratan setelah tersebarnya narasi palsu mengenai penyakit tersebut.

Baca juga: Wabah Flu Burung pada Sapi Meluas di Sejumlah Negara Bagian AS

Namun pihak berwenang tidak merinci asal muasal disinformasi tersebut.

Mozambik, salah satu negara termiskin di dunia, sudah tidak asing lagi dengan banyaknya korban jiwa yang disebabkan oleh penyebaran informasi palsu terkait kolera yang disengaja.

Dilansir dari Guardian, pada Januari, gelombang disinformasi tentang penyebab kolera menyebabkan pembunuhan setidaknya tiga tokoh masyarakat dan penghancuran 50 rumah di provinsi Cabo Delgado, Mozambik utara.

Teori konspirasi semakin mendapat perhatian ketika negara di Afrika bagian selatan itu sedang berjuang melawan wabah kolera, menurut data pemerintah, hampir 15.000 kasus kolera dan 32 kematian tercatat sejak Oktober.

Provinsi Nampula, yang garis pantainya tenggelam oleh kapal feri, adalah wilayah yang terkena dampak paling parah, menyumbang sepertiga dari seluruh kasus.

Para pejabat mengatakan kapal tersebut berusaha mencapai Pulau Mozambik untuk menghindari laporan penyakit tersebut.

“Karena kapal itu penuh sesak dan tidak cocok untuk mengangkut penumpang, kapal itu akhirnya tenggelam,” kata Jaime Neto, sekretaris negara provinsi Nampula, seraya menambahkan bahwa banyak anak-anak termasuk di antara korban tewas.

Baca juga: Misteri Wabah Menari Massal di Perancis 1518: Lenggak-lenggok Kejang dengan Tatapan Kosong

Video yang belum diverifikasi yang diposting di jejaring sosial X menunjukkan banyak jenazah tergeletak di pantai tak dikenal dengan beberapa orang membawa jenazah anak-anak.

Kapal tersebut adalah kapal penangkap ikan yang kelebihan muatan dan tidak memiliki izin untuk mengangkut orang, kata Lourenco Machado, administrator Institut Transportasi Maritim, Instrasmar, di televisi pemerintah.

Pulau Mozambik, sebuah pos perdagangan dalam perjalanan ke India, awalnya digunakan oleh para pedagang Arab, diklaim sebagai milik Portugal oleh penjelajah terkenal Vasco da Gama dan memberikan namanya pada negara tersebut.

Baca juga: Wabah Kutu Busuk Mulai Merebak di Asia

Menjadi tuan rumah kota berbenteng dan terhubung ke daratan melalui jembatan yang dibangun pada tahun 1960an, pulau ini terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia oleh badan kebudayaan PBB, Unesco.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com