Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penuturan Richard Slayman Usai Sukses Menerima Cangkok Ginjal Babi...

Kompas.com - 08/04/2024, 09:28 WIB
BBC News Indonesia,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

Mereka juga terdorong oleh penelitian yang telah dilakukan dengan eGenesis mengenai xenotransplantasi (transplantasi organ antarspesies) selama lima tahun terakhir.

Prosedur ini mendapat lampu hijau dari Food and Drug Administration (FDA), yang menawarkan Protokol Akses yang Diperluas, juga dikenal sebagai penggunaan simpatik, yang digunakan untuk pasien dengan penyakit yang mengancam jiwa untuk memberi mereka akses terhadap pengobatan eksperimental.

Tim di balik transplantasi tersebut memuji hal ini sebagai langkah bersejarah yang dapat memberikan solusi potensial terhadap kekurangan organ di dunia, terutama bagi mereka yang berasal dari komunitas etnis minoritas yang terkena dampak secara tidak proporsional dari kekurangan tersebut.

“Pasokan organ yang melimpah akibat kemajuan teknologi ini mungkin akan sangat berguna untuk mencapai pemerataan kesehatan dan menawarkan solusi terbaik untuk gagal ginjal kepada semua pasien yang membutuhkan,” kata Winfred Williams, dokter yang menangani Richard di MGH .

Menurut data organisasi nirlaba AS, United Network for Organ Sharing, lebih dari 100 ribu orang Amerika membutuhkan transplantasi organ untuk menyelamatkan nyawa.

Sementara itu, jumlah pendonor, baik yang meninggal maupun yang masih hidup, pada tahun 2023 hanya di bawah 23 ribu orang.

Diperkirakan 17 orang meninggal setiap hari di AS saat menunggu organ. Di sisi lain, ginjal adalah organ paling umum yang dibutuhkan untuk transplantasi.

Baca juga: Tim Ilmuwan Cangkok Ginjal Babi di New York Akan Coba Transplantasi ke Pasien Hidup

Meskipun ini adalah ginjal babi pertama yang ditransplantasikan ke manusia, ini bukanlah organ babi pertama yang digunakan dalam prosedur transplantasi.

Dua pasien lainnya telah menerima transplantasi jantung babi, namun prosedur tersebut tidak berhasil karena penerimanya meninggal pekan minggu setelah menjalani operasi.

Dalam satu kasus, terdapat tanda-tanda bahwa sistem kekebalan tubuh pasien telah menolak organ tersebut, yang merupakan risiko umum dalam transplantasi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com