Tentu saja, pandemi Covid-19 masih segar dalam ingatan semua orang, saat anak-anak sering diminta untuk belajar di rumah, dan orang tua seringkali harus membantu dalam menyelesaikan tugas.
Baca juga: Dapat Nilai Buruk, Sekelompok Siswa India Ikat Guru Matematika di Pohon dan Memukulinya
Meskipun penelitian ini menggunakan sampel peserta yang kecil, para peneliti mengatakan bahwa temuannya sesuai dengan narasi umum di dunia pendidikan.
Mereka ingin melihat lebih banyak hal yang dilakukan untuk memastikan PR matematika diatur dengan cara yang tepat, dan tidak membuat anak-anak meninggalkan mata pelajaran tersebut pada usia dini.
"Hal terakhir yang bisa ditimbulkan oleh guru adalah merugikan anak perempuan dalam mengembangkan identitas matematika yang berpotensi kuat. (Jadi) kita membutuhkan pemahaman yang lebih baik tentang kebijakan dan ekspektasi pekerjaan rumah," jelas penulis studi Sarah McDonald, seorang dosen pendidikan di University of South Australia.
Ia menambahkan, PR sering dianggap memiliki manfaat non-akademis, seperti menumbuhkan kemandirian dan mengembangkan keterampilan berorganisasi serta disiplin diri, meskipun pengalaman keluarga yang terekam dalam penelitian mereka tidak selalu mendukung hal tersebut.
Penelitian ini telah dipublikasikan di British Journal of Sociology of Education.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.