Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Kelahiran di Jepang Anjlok, Produsen Popok Bayi Akan Sasar Indonesia?

Kompas.com - 26/03/2024, 18:54 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

TOKYO, KOMPAS.com - Angka kelahiran di Jepang yang anjlok telah membuat produsen popok berencana berhenti membuat popok untuk bayi.

Sebagai gantinya, mereka akan meningkatkan produksi popok untuk orang dewasa.

Sebuah perusahan popok di Jepang, Oji Holdings, pada Selasa (26/3/2024) mengumumkan akan menghentikan produksi popok bayi untuk dalam negeri pada September.

Baca juga: Para Guru di Swiss Keluhkan Makin Banyak Anak yang Masih Pakai Popok ke Sekolah

Itu terjadi setelah produksi popok bayi mereka turun drastis. Pada 2001, Oji Holdings pernah memproduksi popok hingga 700 juta. Sementara, kini telah merosot menjadi 400 juta per tahun.

"Permintaan popok bayi menurun karena beberapa faktor termasuk turunnya angka kelahiran," kata seorang Juru bicara Oji Holdings kepada AFP.

Dia menyampaikan, popok bayi yang telah diproduksi akan terus dijual di Jepang hingga stoknya habis.

Juru bicara Oji Holdings menyebut, perusahaannya akan meningkatkan produksi barang-barang sanitasi untuk orang dewasa, mengantisipasi penggunaannya terutama di fasilitas seperti panti jompo.

Dalam sebuah pernyataan pada Senin (25/3/2024), Oji Hildings menyampaikan, Jepang memiliki populasi tertua di dunia setelah Monako, dan pasar untuk popok dewasa diperkirakan akan tumbuh di dalam negeri.

Sasar konsumen Indonesia dan Malaysia

Selain itu, Oji Holdings mengumumkan, akan mempertahankan dan memperluas produksi dan penjualan popok bayi di luar negeri.

Ini termasuk dengan menyasar konsumen di Indonesia dan Malaysia.

Baca juga: 30 Bayi Bekerja di Panti Jompo Ini, Digaji Pakai Popok dan Susu

Sebagaimama dilansir AFP, Oji Holdings punya ekspektasi ada pertumbuhan di negara-negara tersebut.

Sebelumnya, Otoritas Jepang telah mencatat jumlah kelahiran turun ke titik terendah baru pada tahun 2023, dengan jumlah kematian lebih dari dua kali lipat dari jumlah bayi baru lahir.

Angka kelahiran pada 2023 turun selama delapan tahun berturut-turut menjadi 758.631 atau turun 5,1 persen. Sedangkan jumlah kematian mencapai 1.590.503.

Negara ini menghadapi kekurangan tenaga kerja yang terus meningkat, dan Perdana Menteri Fumio Kishida telah menjanjikan kebijakan termasuk bantuan keuangan untuk keluarga, akses penitipan anak yang lebih mudah, dan lebih banyak cuti orang tua untuk mencoba meningkatkan angka kelahiran.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com