Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS dan Jepang Dukung Pelarangan Senjata Nuklir di Luar Angkasa

Kompas.com - 19/03/2024, 17:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat dan Jepang mendukung resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan kepada semua negara untuk tidak mengerahkan atau mengembangkan senjata nuklir di luar angkasa.

Dubes AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan pada pertemuan dewan keamanan PBB bahwa penempatan senjata nuklir di orbit di sekitar Bumi akan menjadi hal yang belum pernah terjadi sebelumnya, berbahaya, dan tidak dapat diterima.

Pengumuman ini menyusul konfirmasi dari Gedung Putih bulan lalu bahwa Rusia telah memiliki kemampuan senjata anti-satelit yang mengganggu, meskipun senjata semacam itu belum beroperasi.

Baca juga: Putin: Rusia Siap Perang Nuklir jika Kedaulatan Terancam

Dilansir dari Guardian, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa Moskwa tidak berniat mengerahkan senjata nuklir di luar angkasa.

Dia mengeklaim bahwa negaranya hanya mengembangkan kemampuan luar angkasa yang serupa dengan AS.

Perjanjian Luar Angkasa yang diratifikasi oleh sekitar 114 negara termasuk AS dan Rusia melarang pengerahan senjata nuklir atau senjata pemusnah massal lainnya di orbit atau penempatan senjata di luar angkasa dengan cara apa pun.

Menteri Luar Negeri Jepang, Yoko Kamikawa, yang memimpin pertemuan dewan tersebut, mengatakan bahwa bahkan selama lingkungan konfrontatif perang dingin, rival global sepakat untuk memastikan bahwa ruang angkasa tetap damai. 

"Larangan menempatkan senjata pemusnah massal di orbit harus ditegakkan hari ini," katanya.

Thomas-Greenfield mengatakan bahwa semua pihak dalam perjanjian tersebut harus berkomitmen pada larangan nuklir dan senjata perusak lainnya.

"Kita harus mendesak semua negara anggota yang belum menandatanganinya untuk menyetujuinya tanpa penundaan," kata Thomas-Greenfield.

Baca juga: Menengok Kekuatan Persenjataan Nuklir Rusia

Dia juga menegaskan kembali kepada dewan bahwa AS bersedia untuk terlibat dengan Rusia dan Cina, tanpa prasyarat, dalam isu-isu pengendalian senjata bilateral.

Baca juga: Jika Rusia Menembakkan Senjata Nuklir, Apa yang Akan Terjadi?

Pada Februari, Gedung Putih mengatakan bahwa senjata anti-satelit Rusia yang baru sedang dipantau, namun bukan merupakan ancaman langsung terhadap keselamatan siapa pun. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com