KYIV, KOMPAS.com – Masih ada beberapa hal baru yang terjadi mewarnai perang Rusia-Ukraina hari ke-759 pada Sabtu (23/3/2024).
Ini termasuk, publik dunia digemparkan dengan insiden penembakan konser Mokswa yang menewaskan lebih dari 100 orang.
Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Italia, Matteo Salvini, menuduh Presiden Perancis Emmanuel Macron membahayakan Eropa dengan menolak mengesampingkan pengiriman pasukan darat Barat ke Ukraina.
Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-759 yang dapat Anda simak:
Beberapa serangan udara di wilayah di Belgorod, Rusia, yang berbatasan dengan Ukraina pada Sabtu menewaskan dua orang dan melukai sedikitnya tujuh orang.
Sementara, lebih jauh ke timur, serangan drone di wilayah Samara menyebabkan kebakaran di kilang minyak besar, yang merupakan serangan terbaru terhadap industri bahan bakar Rusia.
Gubernur Belgorod Vyacheslav Gladkov menulis di Telegram, bahwa dua distrik di wilayahnya serta ibu kota daerah tersebut, yang juga disebut Belgorod, telah terkena serangan drone dan udara.
“Akibat serangan udara angkatan bersenjata Ukraina di Belgorod, tiga balkon di sebuah gedung apartemen ambruk. Salah satu apartemen tersebut ditempati oleh sepasang suami istri. Yang sangat menyedihkan, pria tersebut meninggal dunia karena luka-lukanya di tempat,” kata dia, dikutip dari AFP.
Dinas Keamanan Rusia, FSB, pada Sabtu mengatakan, para pelaku serangan mematikan di gedung konser Moskwa memiliki “kontak” di Ukraina dan berusaha melarikan diri ke sana.
“Setelah melakukan serangan teroris, para penjahat berniat melintasi perbatasan Rusia-Ukraina, dan mempunyai kontak yang sesuai dengan pihak Ukraina,” ungkap FBS, sebagaimana diberitakan Kantor berita Rusia, TASS.
Kyiv pada Sabtu menepis klaim Rusia mengenai kaitan Ukraina dengan serangan terhadap gedung konser Moskwa yang menewaskan lebih dari 100 orang.
“Versi layanan khusus Rusia mengenai Ukraina benar-benar tidak dapat dipertahankan dan tidak masuk akal,” kata Mykhaylo Podolyak, ajudan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dalam sebuah postingan di X.
ISIS telah mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, yang merupakan serangan paling mematikan di Rusia dalam hampir dua dekade.
FSB mengatakan para pelaku mencoba melarikan diri, melakukan perjalanan dengan mobil menuju perbatasan Rusia-Ukraina.
"Para penjahat bermaksud melintasi perbatasan Rusia-Ukraina dan memiliki kontak yang sesuai di pihak Ukraina," jelas FBS.
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu mengatakan, empat pria bersenjata yang menewaskan lebih dari 100 orang di gedung konser Moskwa telah ditangkap.
Dia bersumpah akan memberikan pembalasan yang keras kepada semua orang yang terlibat dalam merencanakan serangan tersebut.
"Keempat pelaku aksi teroris yang menembak dan membunuh orang telah ditahan. Mereka sedang melakukan perjalanan menuju Ukraina... Kami akan mengidentifikasi dan menghukum semua orang yang berdiri di belakang teroris, yang merencanakan serangan," jelas dia.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-756 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan AS Masih Macet | Seruan Paus Fransiskus
Perdana Menteri (PM) Polandia Donald Tusk pada Sabtu mengatakan, penembakan konser Moskwa yang menewaskan sedikitnya 133 orang tidak boleh menjadi “dalih” bagi Rusia untuk meningkatkan kekerasan dan “agresi”.
Tusk tidak menyebutkan konflik apa yang akan terjadi, namun Polandia adalah sekutu penting Ukraina dalam memerangi invasi Rusia.
“Polandia mengutuk keras serangan brutal di Balai Kota Crocus di Moskwa,” kata Tusk di X.
“Kami semua berduka atas keluarga para korban. Kami berharap tragedi mengerikan ini tidak menjadi alasan bagi siapa pun untuk meningkatkan kekerasan dan agresi," tambahnya.
Wakil Perdana Menteri Italia, Matteo Salvini, pada Sabtu menuduh Presiden Perancis Emmanuel Macron membahayakan Eropa dengan menolak mengesampingkan pengiriman pasukan darat Barat ke Ukraina.
Komentar Salvini muncul saat diadakan pertemuan para pemimpin sayap kanan dan nasionalis Eropa di Roma untuk menggalang dukungan menjelang pemilihan parlemen Uni Eropa pada bulan Juni.
"Saran Macron bulan lalu bahwa pasukan darat Barat dapat dikirim ke Ukraina adalah sangat berbahaya, berlebihan dan tidak seimbang,” kata Salvini pada acara yang diselenggarakan oleh kelompok politik Identitas dan Demokrasi Parlemen Eropa.
“Saya pikir Presiden Macron, dengan kata-katanya, mewakili bahaya bagi negara dan benua kita,” kata Salvini dalam pidatonya, yang sebagian besar menekankan nilai-nilai keluarga yang konservatif.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Sabtu menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin berusaha "mengalihkan kesalahan" ke Kyiv atas penembakan gedung konser di Moskwa yang menewaskan 133 orang.
“Apa yang terjadi kemarin di Moskwa sudah jelas: Putin dan bajingan lainnya hanya mencoba menyalahkan orang lain,” ungkap Zelensky, setelah Putin mengatakan bahwa para tersangka telah melarikan diri menuju Ukraina .
“Mereka selalu mempunyai metode yang sama,” tambah Zelensky.
Dalam pidato yang disiarkan televisi pada Sabtu pagi, Presiden Putin mengatakan empat pria bersenjata yang ditangkap karena serangan mematikan itu berjalan menuju Ukraina.
"Menurut data awal, sebuah jendela telah disiapkan bagi mereka di sisi Ukraina untuk melintasi perbatasan negara," ungkap Putin.
Rusia pada Sabtu mengatakan, telah berhasil menghalau rentetan rudal Ukraina yang ditembakkan ke kota Sevastopol di Crimea.
“Menurut informasi awal, lebih dari 10 rudal telah ditembak jatuh,” kata Gubernur Crimea, Sevastopol Mikhail Razvozhayev melalui Telegram, dikutip dari i
Dia menambahkan, seorang anak dan seorang perempuan terluka akibat puing-puing rudal yang jatuh, yang juga merusak beberapa bangunan tempat tinggal.
Rusia mencaplok wilayah tersebut dari Ukraina pada 2014.
Ukraina secara rutin menargetkan Krimea yang penting secara logistik dengan serangan rudal dan drone.
Rusia pada Sabtu mengeklaim kemenangan teritorial baru atas pasukan Ukraina yang kesulitan menemukan senjata dan pasukan, sementara kedua pihak saling melancarkan serangan udara mematikan.
Angkatan bersenjata Rusia mengatakan, mereka telah merebut desa Ivanivske di Ukraina, tepat di sebelah barat Bakhmut, kota hancur yang direbut 10 bulan lalu.
Pasukan Rusia telah menguasai serangkaian pemukiman garis depan dalam beberapa pekan terakhir, ketika pasukan Ukraina mengalami kekurangan pasukan dan amunisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.