Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Diinterogasi Rusia, Ini Pengakuan Tersangka soal Motif Penembakan Konser Moskwa

Kompas.com - 24/03/2024, 04:35 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Televisi Rusia, Channel One, pada Sabtu (23/3/2024) menayangkan cuplikan penahanan dan interogasi terhadap empat orang yang diduga melakukan penembakan konser Mokswa.

Channel One menampilkan rekaman empat tersangka dan mobil Renault putih mereka yang rusak.

Dikatakan bahwa para tersangka penembakan ditangkap oleh pasukan khusus Rusia di desa Khatsun di wilayah Bryansk barat, yang dekat dengan perbatasan dengan Ukraina dan Belarus.

Baca juga: Putin Angkat Bicara soal Penembakan Konser Moskwa

Dalam rekaman yang diambil pada malam hari dan siang hari, para pria yang ditahan berbicara dalam bahasa Rusia dengan aksen yang kental. 

Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sebelumnya mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan pada Jumat (22/3/2024) malam tersebut.

Serangan itu terakhir dilaporkan oleh otoritas Rusia menewaskan sedikitnya 133 orang.

Dalam insiden tersebut, sekelompok pria bersenjata menembaki lokasi konser di Balai Kota Crocus, dan membakarnya.

Motif tersangka

Kementerian Dalam Negeri Rusia pada Sabtu mengatakan, keempat tersangka pelaku penembakan adalah warga negara asing.

Seorang anggota parlemen Rusia mengatakan, beberapa dari mereka yang ditahan berasal dari Tajikistan, sebuah negara miskin yang berbatasan dengan Afghanistan dan warga negaranya telah berpartisipasi dalam serangan-serangan ISIS sebelumnya.

"Apa yang Anda lakukan di Crocus?" ungkap petugas terhadap seorang pemuda berjenggot yang duduk di tanah.

"Saya menembak orang... demi uang," jawabnya dalam bahasa Rusia yang terbata-bata, sebagaimana disiarkan Channel One.

Tersangka pelaku penembakan konser Mokswa itu melanjutkan bahwa dirinya ditawari 500.00 rubel (sekitar 5.425 dollar AS atau Rp 85,8 juta) dan mengaku telah menerima setengahnya.

Baca juga: Ajudan Zelensky Sangkal Ukraina Dikaitkan dengan Penembakan Konser Moskwa

Dihubungi lewat Telegram

Pemuda itu menambahkan, pihak yang telah mempekerjakan mereka sudah menyediakan senjata.

Tersangka menyebut berhubungan dengan mereka lewat pesan aman Telegram. Namun, dia tidak mengungkap nama pihak tersebut.

Sebagaimana diberitakan AFP, rekaman itu juga menunjukkan seorang tersangka digiring di jalur bersalju di sebuah hutan.

Halaman:

Terkini Lainnya

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com