Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia-China Memveto Tawaran AS di DK PBB Terkait Gencatan Senjata Gaza

Kompas.com - 22/03/2024, 22:19 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

NEW YORK, KOMPAS.com - Rusia dan China pada Jumat (22/3/2024) hari ini memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB yang dipimpin AS mengenai gencatan senjata di Gaza Palestina.

Rusia menuduh AS melakukan "tontonan yang munafik". Sebab, AS sendiri tidak menekan Israel sebagai sekutu utamanya.

Sebelumnya, AS telah memveto seruan gencatan senjata. Tetapi kini malah mengajukan resolusi untuk pertama kalinya mendukung pentingnya gencatan senjata segera dan berkelanjutan.

Baca juga: Inggris dan Australia Serukan Penghentian Pertempuran Segera di Gaza, Tekanan kepada Israel Meningkat

Terkait hal itu, Rusia dan China menggunakan hak veto mereka, Aljazair juga memberikan suara menentang dan Guyana abstain.

Sedangkan sebelas anggota Dewan Keamanan lainnya memberikan suara mendukung, termasuk anggota tetap Perancis dan Inggris.

Duta Besar Rusia, Vasily Nebenzia, mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak melakukan apa pun untuk mengekang Israel.

Rusia juga mengejek AS karena berbicara tentang gencatan senjata setelah Gaza hampir terhapus dari muka bumi ini.

"Kami telah mengamati tontonan munafik yang khas," katanya, dikutip dari AFP pada Jumat (22/3/2024) malam.

"Produk Amerika sangat dipolitisasi, dengan satu-satunya tujuan untuk mempermainkan para pemilih dan memberikan mereka pukulan dalam bentuk semacam penyebutan gencatan senjata di Gaza," terangnya.

Baca juga: AS Ajukan Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, DK PBB Akan Voting Hari Ini

Resolusi tersebut akan menjamin impunitas Israel, yang kejahatannya bahkan tidak dibahas dalam rancangan tersebut.

Rancangan tersebut tidak secara eksplisit menuntut agar Israel segera mengakhiri serangannya di Gaza.

Dalam bahasa resolusi Dewan Keamanan yang halus, rancangan tersebut menentukan pentingnya gencatan senjata yang segera dan berkelanjutan.

Rancangan tersebut mengaitkan gencatan senjata dengan perundingan yang sedang berlangsung, yang dipimpin oleh Qatar dengan dukungan Amerika Serikat dan Mesir, untuk menghentikan perang dengan imbalan pembebasan sandera oleh Hamas.

Sedangkan perwakilan China, Zhang Jun, mengatakan rancangan tersebut menghindari isu paling sentral, yaitu gencatan senjata melalui bahasanya yang ambigu.

"Hal ini juga tidak memberikan jawaban terhadap pertanyaan mengenai realisasi gencatan senjata dalam jangka pendek," tutur dia.

Baca juga: AS Minta DK PBB Dukung Resolusi Gencatan Senjata Gaza

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com