Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Siap Rundingkan Gencatan Senjata Baru di Tengah Kelaparan Akut Gaza

Kompas.com - 17/03/2024, 13:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

YERUSALEM, KOMPAS.com - Badan bantuan utama PBB yang beroperasi di Gaza mengatakan pada Sabtu (16/3/2024) bahwa malnutrisi akut meningkat di bagian utara daerah kantung Palestina itu.

Ini dilaporkan saat Israel bersiap untuk mengirim delegasi ke Qatar untuk melakukan perundingan gencatan senjata baru terkait kesepakatan penyanderaan dengan Hamas.

Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan satu dari tiga anak di bawah usia dua tahun di Gaza utara sekarang mengalami kekurangan gizi akut.

Baca juga: Israel Bersiap Serang Rafah, Namun Tetap Berharap Ada Gencatan Senjata

Hal ini jelas menambah tekanan pada Israel atas bencana kelaparan yang mengancam.

Dilansir dari Reuters, sebelumnya Israel mengatakan akan mengirim delegasi ke Qatar untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut dengan para mediator.

Hamas sebelumnya telah mengajukan proposal baru untuk gencatan senjata dengan pertukaran sandera dan tahanan.

Delegasi tersebut akan dipimpin oleh kepala badan intelijen Mossad Israel, David Barnea.

Sumber yang mengetahui tentang perundingan tersebut mengatakan, dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan mengadakan pertemuan dengan kabinetnya untuk membahas proposal tersebut sebelum perundingan dimulai.

Kantor Netanyahu mengatakan bahwa tawaran terbaru Hamas masih didasarkan pada tuntutan yang tidak realistis.

Upaya-upaya tersebut gagal untuk mengamankan gencatan senjata sementara sebelum bulan suci Ramadhan dimulai seminggu yang lalu.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Israel Tembaki Warga Gaza Lagi | Kantor Pos Antartika Buka Loker, Tugasnya Hitung Penguin

Israel mengatakan bahwa mereka merencanakan serangan baru terhadap kubu Hamas di Rafah, kota terakhir yang relatif aman di Gaza setelah lima bulan perang.

Kanselir Jerman Olaf Scholz, yang memulai kunjungannya ke wilayah tersebut, menyuarakan keprihatinannya akan serangan ke Rafah.

Baca juga: Giliran Australia Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA, Sangkal Tuduhan Israel

Dia mengatakan bahwa ada bahaya yang akan mengakibatkan banyak korban sipil yang mengerikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com