Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Orang Tewas Usai Makan Daging Penyu di Zanzibar, 78 Lainnya Dirawat

Kompas.com - 11/03/2024, 13:47 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Sky News

DODOMA, KOMPAS.com - Delapan anak dan seorang wanita tewas setelah memakan daging penyu di kepulauan Zanzibar, Tanzania.

Selain itu, pihak berwenang setempat juga menyatakan bahwa ada sebanyak 78 orang yang harus dirawat di rumah sakit usai menyantap makanan di Pulau Pemba.

Mereka menganggap bahwa makanan tersebut adalah makanan lezat di Zanzibar. Maka tak heran jika banyak yang menjadi korban dari makanan tersebut.

Baca juga: Krystyna Pyszkova dari Republik Ceko Raih Gelar Miss World 2024

Dikutip dari Sky News pada Minggu (10/3/2024), mengonsumsi penyu yang terkontaminasi dapat menyebabkan chelonitoxism, sejenis keracunan makanan langka yang bisa mematikan.

Tidak ada obat penawar yang diketahui dan hanya pengobatan suportif yang dapat ditawarkan kepada pasien.

Menurut Haji Bakari, petugas medis Distrik Mkoani, tes laboratorium menunjukkan semua yang terkena dampak telah memakan daging penyu pada hari Selasa (5/3/2024).

Sedangkan korban meninggal pada Jumat (8/3/2024) adalah orang yang juga ibu dari salah satu anak yang meninggal pada awal minggu ini.

Pihak berwenang di Zanzibar, wilayah semi-otonom Tanzania, mengirimkan tim penanggulangan bencana yang dipimpin oleh Hamza Hassan Juma ke pulau tersebut.

Dia mengimbau masyarakat untuk sebisa mungkin menghindari konsumsi hewan tersebut.

Pasalnya, pada November 2021, seorang anak berusia tiga tahun dan enam orang lainnya meninggal di Pemba setelah memakan daging penyu. Tiga lainnya dirawat di rumah sakit.

Diketahui, gejala chelonitoxism bervariasi tetapi termasuk mual, muntah dan ulserasi di tenggorokan dan mulut.

Baca juga: Pesan Ramadhan Raja Salman: Kejahatan Keji di Gaza Harus Diakhiri

Dalam kasus yang parah, pasien dapat mengalami kelemahan otot, kelumpuhan parsial, dan agitasi, bahkan ada yang mengalami koma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com