Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER GLOBAL] Armenia-Azerbaijan Bersitegang Lagi | Media Asing Soroti Klaim Kemenangan Prabowo

Kompas.com - 16/02/2024, 05:34 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Berita Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan menyebut Azerbaijan sedang merencanakan perang skala penuh melawan negaranya memuncaki daftar Populer Global kali ini.

Di bawahnya, artikel mengenai sorotan media asing terkait klaim kemenangan Prabowo Subianto dalam Pemilu 2024.

Berita di kanal Global Kompas.com yang paling banyak dibaca selanjutnya, yakni terkait kabar Ukraina kehabisan amunisi karena bantuan Amerika Serikat (AS) tak kunjung datang.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Pemilu Indonesia di Mata Media Asing | Kenapa Israel Serang Rafah

Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman daftar Populer Global edisi Kamis (15/2/2024) hingga Jumat (16/2/2024) pagi yang dapat Anda simak:

1. Armenia Sebut Azerbaijan Rencanakan Perang Skala Penuh

Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan pada Kamis (15/2/2024) mengatakan, Azerbaijan sedang merencanakan perang skala penuh melawan negaranya.

Komentar Pashinyan dilontarkan dua hari setelah pertempuran kecil di perbatasan kedua negara yang menewaskan empat tentara Armenia.

Kedua negara bertetangga di Kaukasus ini terus bersitegang sejak Baku merebut kembali wilayah Nagorno-Karabakh yang dihuni orang-orang Armenia pada September 2023.

Baca selengkapnya di sini

2. Pemberitaan Media Asing Terkait Klaim Kemenangan Prabowo

Banyak media asing yang ikut memantau proses pesta demokrasi atau Pemilu 2024 di Indonesia. Apalagi, hasil quick count awal sudah menunjukkan kemenangan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto.

Dikutip dari The Independent pada Kamis (15/2/2024), media dari Inggris tersebut memberitakan klaim kemenangan Prabowo setelah hasil awal menunjukkan dia memenangi pemilihan presiden RI.

Meski demikian, media ini juga menulis bahwa Prabowo sebagai mantan jenderal yang terkait dengan pelanggaran hak asasi manusia bisa menimbulkan kekhawatiran terhadap nilai-nilai demokrasi di Indonesia.

Baca selengkapnya di sini

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Frank-Walter Kecam Trump | Berebut Pengaruh Taylor Swift

3. Bantuan AS Tak Kunjung Datang, Ukraina Mulai Kehabisan Amunisi Lawan Rusia

Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan pada Rabu (14/2/2024) mengatakan, Ukraina mulai kehabisan amunisi karena paket besar bantuan perang dari AS yang diminta Presiden Joe Biden masih diblokir Partai Republik di Kongres.

Sullivan kemudian mendesak DPR AS yang dipimpin Partai Republik mengikuti Senat dan segera menyetujui paket bantuan bernilai miliaran dollar AS itu. "Kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi.

Setiap hari harus mengorbankan rakyat Ukraina dan kepentingan keamanan nasional Amerika Serikat," kata Sullivan kepada wartawan di Gedung Putih.

Baca selengkapnya di sini

4. Belajar dari Jepang: Negara Maju yang Menua

"Our predecessors overcame many troubles and much suffering, but each time got back up stronger than before." - Shinzo Abe

MASYARAKAT Indonesia pasti familiar dengan Jepang: entah dari industri otomotifnya yang maju, masyarakatnya yang disiplin, serta kuliner dan budaya pop culture-nya mendunia. Di mata negara-negara lain, Jepang selalu dipandang sebagai negara maju.

Namun, di balik itu semua, Jepang nyatanya menyimpan beberapa masalah terpendam yang sangat mengancam keberlangsungan ekonomi dan masa depan negaranya.

Apa yang dikatakan oleh mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada pembuka artikel ini, sepertinya perlu mendapatkan pembuktian kembali dalam beberapa tahun kedepan. Mengapa demikian?

Faktanya, lebih dari sepertiga penduduk Jepang saat ini ternyata adalah lansia yang berusia lebih dari 65 tahun.

Sedangkan, jumlah penduduk angkatan kerja usia produktif di Jepang tiap tahun terus berkurang secara signifikan. Hal ini dipengaruhi angka kelahiran di Jepang beberapa tahun belakangan yang justru lebih sedikit dibandingkan angka kematian penduduknya.

Baca esai selengkapnya di sini

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Trump Dorong Rusia Serang NATO | Ini Model Tertua di Dunia Usia 92

5. Putin Ingin Biden Menang Pilpres AS karena Lebih Mudah Ditebak daripada Trump

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (14/2/2024) menyatakan keinginannya agar Joe Biden memenangi pemilihan presiden atau pilpres Amerika Serikat (AS) lagi karena lebih mudah ditebak daripada Donald Trump.

Namun, ia juga menekankan bahwa Kremlin siap bekerja sama dengan siapa pun yang keluar sebagai pemenang di pilpres AS pada November 2024.

Ketika ditanya oleh jurnalis mengenai siapa yang diinginkan Rusia untuk menang pilpres AS, Putin menjawab, "Biden, dia lebih berpengalaman. Dia mudah ditebak, dia politisi lawas."

Baca selengkapnya di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com