Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Lepaskan Tembakan di Gereja, Polisi Temukan Tulisan Antisemit

Kompas.com - 13/02/2024, 06:59 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Reuters

TEXAS, KOMPAS.com - Seorang wanita melepaskan tembakan di dalam gereja Joel Osteen di Houston, Texas, Amerika Serikat, pada Minggu (11/2/2024).

Diketahui, wanita tersebut memiliki riwayat penyakit mental dan jejak tulisan antisemit. Bahkan, di pistolnya juga ada stiker bertuliskan Palestina.

Sebagaimana diberitakan Reuters pada Selasa (13/2/2024), pihak berwenang mengidentifikasi wanita tersebut bernama Genesse Moreno (36).

Baca juga: Warga Palestina Berharap Gencatan Senjata Segera Terwujud

Pelaku melepaskan tembakan di dalam gereja pada hari Minggu bersama putranya berusia 7 tahun yang berada di belakangnya.

Pihak berwenang setempat mengatakan bahwa mereka melihat berbagai kemungkinan terkait motif pelaku penembakan, yakni perselisihan keluarga, riwayat penyakit mental, dan kemungkinan pendapat tentang perang di Gaza.

Sebab, senjata yang dia gunakan dalam penembakan itu ada stiker bertuliskan “Palestina”. Pihak berwenang juga mengatakan, mereka menemukan “tulisan antisemit” milik pelaku.

Dua petugas kepolisian yang sedang tidak bertugas yang bekerja sebagai keamanan di gereja terlibat baku tembak dan membunuh Moreno sesaat sebelum jam 2 siang waktu setempat di lorong gereja saat jamaah tiba untuk kebaktian bahasa Spanyol.

Anak laki-laki berusia 7 tahun, yang menurut para pejabat adalah putra Moreno, ditembak di kepala dan masih dalam kondisi kritis pada hari Senin. Para pejabat sebelumnya mengatakan, dia berusia lima tahun.

Baca juga: 8 Orang Tewas akibat Penembakan di Chicago, Polisi Masih Buru Pelaku

"Kami memiliki beberapa tulisan antisemit yang kami temukan dalam proses ini," kata Christopher Hassig, komandan divisi pembunuhan Departemen Kepolisian Houston.

Namun, dia tidak menyebutkan di mana tulisan itu ditemukan.

"Kami yakin ada pertikaian keluarga yang terjadi antara mantan suaminya dan keluarga mantan suaminya, dan beberapa di antara mereka adalah orang Yahudi," terangnya.

"Jadi kami yakin dari situlah semua perselisihan ini bermula," imbuh Hassig seraya menekankan bahwa penyelidikan masih dalam tahap awal.

Moreno, yang menurut Hassig menggunakan beberapa nama samaran, termasuk nama maskulin, telah dimasukkan ke dalam daftar perintah penahanan darurat oleh polisi Houston pada 2016.

Selain itu, pelaku memiliki riwayat kesehatan mental yang terdokumentasi, menurut anggota keluarga.

Baca juga: 14 Orang Tewas akibat Penembakan Massal di Universitas Praha Ceko

Para pejabat mengatakan, mereka masih menyelidiki bagaimana Moreno mendapatkan senjatanya. Namun, diduga dia membeli salah satu senjatanya pada bulan Desember.

Dia membawa dua senapan panjang ke dalam gereja, yakni sebuah AR-15, yang dia gunakan untuk menembakkan beberapa peluru, dan sebuah senapan kaliber 22 yang dia pakai sebagai cadangan.

Pelaku memaksa melewati penjaga keamanan untuk memasuki gereja sekitar pukul 13.55 pada hari Minggu dengan mengenakan ransel dan jas hujan.

"Dia segera mulai menembakkan AR-15 miliknya, yang pada bagian belakangnya terdapat stiker bertuliskan Palestina," kata para pejabat pada hari Senin.

Moreno mengatakan di lokasi kejadian bahwa dia mengaku membawa bom dan terlihat menyemprotkan sejenis zat.

Namun, polisi tidak menemukan bahan peledak setelah menggeledah ransel dan kendaraannya dan tidak ada risiko paparan zat beracun.

Baca juga: 3 Orang Tewas dalam Penembakan di Universitas Las Vegas, Pelaku Kemungkinan Profesor

Selain bocah lelaki berusia 7 tahun, seorang lelaki berusia 57 tahun mengalami cedera kaki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com