JAKARTA, KOMPAS.com - Berita Korea Utara resmi menghapus beberapa lembaga penting pemerintah yang bertugas mendorong reunifikasi atau penyatuan dengan Korea Selatan memuncaki daftar Populer Global kali ini.
Di bawahnya, ada berita Kelompok Hamas merilis video yang memperlihatkan mayat dua sandera Israel.
Berita di kanal Global Kompas.com yang paling banyak dibaca selanjutnya, yakni terkait banyaknya demostrasi yang terjadi di Jerman.
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Turkiye Serang Pasukan PKK-YPG | Kapal Kargo AS Terkena Rudal di Yaman
Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman daftar Populer Global edisi Selasa (16/1/2024) hingga Rabu (17/1/2024) pagi yang dapat Anda simak:
Korea Utara (Korut) resmi menghapus beberapa lembaga penting pemerintah yang bertugas mendorong reunifikasi atau penyatuan dengan Korea Selatan (Korsel).
Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) melaporkan, keputusan tersebut diumumkan oleh parlemen Korea Utara.
Keputusan itu juga diambil hanya beberapa minggu setelah pemimpin tertinggi Korut Kim Jong Un menyatakan bahwa mengupayakan rekonsiliasi dengan Korea Selatan adalah sebuah kesalahan.
Baca selengkapnya di sini
Kelompok Hamas memperlihatkan mayat dua sandera Israel pada Senin (15/1/2024). Hal itu dilakukan usai Hamas memperingatkan Israel sebelumnya jika Israel tidak menghentikan pengeboman terhadap Gaza.
Sebuah video baru yang dirilis oleh kelompok Hamas konon menunjukkan jenazah Yossi Sharabi (53), dan Itai Svirsky (38).
Video tersebut juga menunjukkan sandera Israel ketiga, mahasiswa Noa Argamani (26), tampak sedang membaca naskah di depan tembok putih kosong, mengatakan bahwa keduanya terbunuh oleh serangan Israel.
Baca selengkapnya di sini
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Ukraina “Tempat Uji Coba” Nuklir Korut | Konflik Gaza Merembet
Sekarang, pemerintah Jerman kekurangan anggaran untuk proyek-proyek ambisiusnya. Setelah pecahnya perang Ukraina, pemerintah tidak bisa lagi menepati janjinya.
Berhentinya pasokan minyak dan gas murah dari Rusia menyebabkan harga melonjak dan menjerumuskan perekonomian Jerman ke dalam resesi.
Kemunduran terjadi di hampir semua sektor. Dalam situasi ini, penghematan anggaran lebih lanjut dianggap sebagai ancaman dan tidak masuk akal. Hal ini membuat sebagian masyarakat lelah dan jengah, sebagian lagi marah kepada pemerintah.