Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusuhan Ekuador: Apa yang Terjadi, Siapa Adolfo Macias yang Kabur dari Penjara?

Kompas.com - 10/01/2024, 18:40 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan tiga polisi yang diculik duduk di tanah dengan pistol diarahkan ke arah mereka.

Salah satu polisi dipaksa membaca pernyataan yang ditujukan kepada Presiden Noboa, lapor kantor berita AFP.

"Anda menyatakan perang, Anda akan mendapat perang," kata sang polisi membacakan pernyataan tertulis.

"Anda mengumumkan keadaan darurat. Kami menyatakan polisi, warga sipil, dan tentara sebagai rampasan perang."

Siapa Adolfo Macias alias Fito?

Aparat Ekuador mengatakan, Fito tidak berada di selnya pada Minggu (7/1/2024) pagi, ketika polisi datang untuk memindahkannya ke gedung lain dalam kompleks penjara yang sama.

Pencarian di sayap penjara keamanan maksimum tempat dia ditahan sejauh ini tidak menemukan jejak apapun.

Juru bicara pemerintah, Roberto Izurieta, mengatakan bahwa Fito, yang memimpin geng Los Choneros, telah diberitahu bahwa dia akan dipindahkan dari penjara La Regional, tempat dia ditahan di sel luas yang dicat dengan warna-warna ceria dan dihiasi dengan mural.

Dia diperkirakan melarikan diri hanya beberapa jam sebelum rencana pemindahannya.

Dua sipir penjara telah ditahan karena dicurigai membantu Fito melarikan diri.

Pria berusia 44 tahun ini memimpin Los Choneros, sebuah geng penjara yang dianggap berada di balik banyak kerusuhan mematikan dan perkelahian yang terjadi di penjara-penjara Ekuador selama beberapa tahun terakhir.

Meskipun bos utamanya beroperasi dari balik jeruji besi, kekuasaan Los Choneros tidak terbatas pada penjara di Ekuador.

Anggota geng juga terlibat dalam pembunuhan kontrak, pemerasan, dan perdagangan narkoba di seluruh negeri.

Kelompok ini juga menjalin aliansi dengan kartel narkoba Sinaloa yang kuat di Meksiko, yang menyelundupkan kokain dari Kolombia melalui kota-kota pelabuhan Ekuador ke AS dan Eropa.

Fito mengambil alih kepemimpinan geng tersebut setelah bos sebelumnya, Jorge Luis Zambrano, terbunuh pada 2020.

Meskipun pada awalnya dia tidak terlalu menonjolkan diri, dia tampak mengejek pihak berwenang dalam "narcocorrido", sebuah balada yang memuji tindakan kriminalnya, yang dirilis pada September.

Pelarian Fito merupakan pukulan bagi pemerintahan Presiden Noboa, yang dilantik pada  November setelah memenangi pemilu yang ternoda oleh pembunuhan calon presiden dan jurnalis Fernando Villavicencio.

Villavicencio melaporkan menerima ancaman pembunuhan dari Fito hanya beberapa hari sebelum dia ditembak mati saat meninggalkan kampanye di Quito.

Baca juga: Narapidana di Penjara Ekuador Sandera 57 Sipir dan Polisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com