Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korsel, AS, dan Jepang Mulai Berbagi Data "Real Time" Rudal Korea Utara

Kompas.com - 19/12/2023, 11:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

SEOUL, KOMPAS.com - Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang pada Selasa (19/12/2023) mengaktifkan sebuah sistem untuk berbagi data real time terkait peluncuran rudal Korea Utara.

Hal ini disampaikan kementerian pertahanan Korsel, seiring dengan upaya ketiga negara tersebut untuk meningkatkan kerja sama keamanan melawan Korea Utara yang punya senjata nuklir.

Pengumuman tersebut dikeluarkan sehari setelah Pyongyang melakukan uji coba peluncuran rudal balistik antarbenua Hwasong-18, yang merupakan senjata terbesar di gudang persenjataannya.

Baca juga: Korea Utara Uji Coba Rudal ICBM, Jangkauannya Disebut Bisa Mencakup Seluruh AS

"Kemampuan operasional penuh dari sistem pembagian data peringatan rudal Korea Utara secara real-time telah dikonfirmasi melalui pra-evaluasi baru-baru ini dan saat ini beroperasi secara normal," kata kementerian tersebut, seperti dilansir Reuters.

"Ketiga negara membangun sistem ini untuk memastikan keamanan warganya ... dengan mendeteksi dan mengevaluasi rudal yang diluncurkan oleh Korea Utara secara real time," tambahnya.

Sistem pembagian data itu merupakan bagian dari kesepakatan antara kepala pertahanan ketiga negara bulan lalu, yang juga mencakup penyusunan rencana multitahun untuk latihan militer trilateral.

Para menteri menindaklanjuti kesepakatan yang dicapai oleh para pemimpin mereka dalam pertemuan tiga negara yang diselenggarakan oleh Presiden AS Joe Biden di Camp David pada bulan Agustus.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, yang secara pribadi mengawasi peluncuran terbaru itu, mengatakan bahwa peluncuran tersebut menunjukkan opsi yang akan diambil Pyongyang ketika AS membuat keputusan yang salah.

Seoul dan Washington telah meningkatkan kerja sama pertahanan dalam menghadapi serangkaian uji coba senjata yang memecahkan rekor oleh Pyongyang tahun ini.

Pemerintah konservatif Korea Selatan yang dipimpin oleh Presiden Yoon Suk Yeol juga telah melakukan upaya bersama untuk memperbaiki hubungan yang tegang secara historis dengan Jepang, mantan penguasa kolonial negara itu.

Baca juga: AS, Korea Selatan, dan Jepang Sepakati Inisiatif Baru, Hadapi Ancaman Siber Korea Utara

Pertemuan Camp David menandai pertama kalinya ketiga pemimpin bertemu untuk pertemuan puncak yang berdiri sendiri, dan bukan di sela-sela acara yang lebih besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com