BEIJING, KOMPAS.com - China sedang menghadapi lonjakan penyakit pernapasan yang membebani sistem perawatan kesehatannya.
Hal ini memicu kekhawatiran global atas kemungkinan ancaman pandemi baru, empat tahun setelah Covid-19 pertama kali muncul di negara tersebut.
Peningkatan penyakit pernapasan secara nasional, terutama yang menyerang anak-anak, pertama kali dilaporkan oleh Komisi Kesehatan Nasional China pada 13 November, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca juga: Konflik AS dan China Makin Tegang, Siapa Raup Untung?
Dilansir dari CNA, pasien telah melaporkan gejala-gejala seperti demam, kelelahan, dan batuk. Tidak ada kematian yang dilaporkan.
China melaporkan 205 kasus influenza/flu untuk minggu yang dimulai pada tanggal 13 November, dibandingkan dengan 127 kasus pada minggu sebelumnya.
Meningkatnya jumlah kasus ini telah menyebabkan antrean panjang dan penantian yang melelahkan di rumah sakit anak-anak di kota-kota seperti Beijing, Tianjin dan Liaoning.
Komisi Kesehatan Nasional mengaitkan peningkatan infeksi dengan peredaran patogen yang diketahui, terutama influenza.
Ada pula dugaan keterkaitan dengan pneumonia mycoplasma, respiratory syncytial virus (RSV), rhinovirus, adenovirus, dan juga Covid-19.
Faktor lain yang disebutkan adalah datangnya musim dingin dan musim dingin penuh pertama di Cina sejak mereka mencabut kebijakan tanpa Covid-19 hampir setahun yang lalu.
Peningkatan penyakit pernapasan di musim dingin bukanlah hal yang aneh.
Baca juga: China Tawarkan Masuk Bebas Visa bagi Warga Malaysia dan Negara Eropa
Di Amerika Serikat, misalnya, kasus RSV mengalami peningkatan tajam pada pertengahan Oktober, menurut Pusat Pengendalian Penyakit, dengan jumlah infeksi mingguan mencapai angka tertinggi sejak musim dingin yang lalu.
Lalu, apa yang dilakukan China untuk mengatasinya?
Pemerintah mendorong upaya terkoordinasi untuk memerangi penyebarannya.
Komisi Kesehatan Nasional telah menyerukan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian epidemi yang efektif untuk diterapkan di lokasi-lokasi seperti sekolah, lembaga penitipan anak, dan panti jompo.
Rumah sakit telah diberitahu untuk meningkatkan kapasitas mereka dan meningkatkan kemampuan mereka untuk mengelompokkan pasien berdasarkan tingkat keparahan infeksi, untuk mengidentifikasi pasien yang sakit parah dengan lebih baik.
Baca juga: Nasib Pria yang Pernah Sebut Xi Jinping Xitler, Terancam Tak Selamat Jika Kembali ke China
Komisi ini juga menyerukan agar lebih banyak klinik demam dibuka, jam layanan diperpanjang, dan pasokan obat-obatan ditingkatkan. Komisi ini juga mendorong anak-anak dan orang lanjut usia untuk mendapatkan vaksinasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.