Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Kenapa Korea Utara Tutup Banyak Kedutaan Besar di Afrika

Kompas.com - 09/11/2023, 15:53 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

"Kedutaan Besar Korea Utara tidak menerima uang apa pun dari Pyongyang dan mereka terpaksa mencari penghasilan sendiri,” katanya kepada DW.

Cara termudah untuk melakukan hal ini adalah dengan cara yang ilegal, tambahnya, karena diplomat Korea Utara di masa lalu terlibat dalam penyelundupan rokok palsu, mata uang, narkotika sintetis, senjata dan bahkan cula badak, sering kali melalui kantong diplomatik.

Surat kabar Jepang Yomiuri juga melaporkan bahwa Korea Utara akan menutup konsulat yang dibuka di Hong Kong pada 1999, dua tahun setelah bekas jajahan Inggris itu dikembalikan ke kendali China.

Konsulat tersebut secara luas dipandang sebagai salah satu stasiun luar negeri Korea Utara yang paling penting, tetapi sekarang oleh China.

Banyak diplomat yang membelot

"Saya juga yakin Korea Utara khawatir akan semakin banyak diplomatnya yang membelot, yang merupakan sumber rasa malu di masa lalu,” kata Toshimitsu Shigemura.

Thae Yong-ho, mantan wakil duta besar untuk London, membelot bersama keluarganya pada tahun 2016 dan sejak itu terpilih menjadi anggota parlemen Korea Selatan, di mana ia menjadi kritikus vokal terhadap Pyongyang.

Demikian pula mantan duta besar Korea Utara untuk Italia Jo Song-gil menghilang bersama istrinya pada 2020 dan sekarang tinggal di Korea Selatan.

Tahun berikutnya Ryu Hyun-woo, mantan penjabat utusan untuk Kuwait juga membelot.

"Banyak diplomat yang senang tinggal di luar negeri dan tidak ingin kembali ke Korea Utara, sehingga mereka membelot,” kata Toshimitsu Shigemura.

Bagi para pemimpin di Pyongyang, itu adalah pengkhianatan, namun juga memalukan, pungkasnya.

Baca juga: AS: Korea Utara Kirim 1.000 Kontainer Militer ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Artikel ini pernah dimuat di DW Indonesia dengan judul Mengapa Korea Utara Tutup Banyak Kedutaannya di Afrika?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com