Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Kunjungan Biden Redakan Konflik Israel-Hamas?

Kompas.com - 19/10/2023, 14:37 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: Fathiyah Wardah/VOA Indonesia

TEL AVIV, KOMPAS.com - Pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Raja Yordania Abdullah, Presiden Mesir Abdel Fattah El Sisi, dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, yang rencananya akan digelar di Yordania, ditengarai akan batal menyusul serangan mematikan terhadap sebuah rumah sakit di Gaza pada Selasa (17/10/2023) sore.

Presiden Abbas langsung kembali ke Tanah Airnya tak lama setelah kabar ledakan, yang menewaskan ratusan orang itu, menyeruak.

Presiden Biden sendiri telah tiba di Tel Aviv, Israel, Rabu (18/10/2023), untuk memulai lawatan di Timur Tengah.

Baca juga: Usai Biden Datang, Israel Izinkan Bantuan Masuk Gaza dari Mesir

Biden dijadwalkan mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membahas perang Hamas-Israel yang hingga saat ini telah menewaskan ribuan orang di kedua belah pihak

Awalnya, Biden juga direncanakan terbang ke Yordania untuk pertemuan dengan para pemimpin Yordania, Mesir dan Palestina.

Selain Biden, para menteri luar negeri Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) juga akan menggelar sidang darurat di Kota Jeddah, Arab Saudi, mendiskusikan tema serupa. Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dijadwalkan hadir.

Dukungan negara-negara Timteng

Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Bagus Hendraning Kobarsyih kepada VOA, Selasa (17/10/2023), menilai lawatan Biden itu bisa jadi merupakan salah satu upaya untuk menembus jalan buntu konflik bersenjata Hamas-Israel.

Namun, upaya itu sedianya didukung oleh para pemimpin negara-negara Timur Tengah.

"Kita lihat dulu tanggapan dari Mesir dan Yordania khususnya, dua negara yang sangat berpengaruh ini dalam melihat pilihan-pilihan untuk menyelesaikan kondisi di Gaza dan Palestina sekarang," kata Bagus.

Sejumlah orang memeriksa puing-puing di luar Rumah Sakit Ahli Arab di Gaza usai ledakan hebat yang menewaskan ratusan orang pada malam sebelumnya, Rabu, 18 Oktober 2023.AFP/MAHMUD HAMS via VOA INDONESIA Sejumlah orang memeriksa puing-puing di luar Rumah Sakit Ahli Arab di Gaza usai ledakan hebat yang menewaskan ratusan orang pada malam sebelumnya, Rabu, 18 Oktober 2023.
Sementara, posisi Palestina sudah sangat jelas, yaitu menginginkan adanya pembicaraan damai mengenai solusi dua negara, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara itu kelak. Jika hal ini bisa dijembatani, konflik akan cepat menurun, ujarnya.

Sementara terkait pertemuan para Menteri Luar Negeri OKI, Bagus berharap sidang darurat OKI itu dihadiri semua negara anggota dan menghasilkan solusi nyata.

Ia belum dapat memastikan apa yang akan disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pertemuan OKI itu. Namun, dia memperkirakan hal itu tidak jauh dari posisi Indonesia yang senantiasa mendukung perjuangan bangsa Palestina.

Baca juga: Biden Bertemu Netanyahu, Tegaskan Sikap AS pada Konflik Gaza

Akses bantuan kemanusiaan

Diwawancarai secara terpisah, pengamat hubungan internasional di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Nanto Sriyanto mengatakan, posisi AS sudah jelas dan mungkin tidak akan berubah, yakni tidak mengakui Hamas dan hanya mengakui Otoritas Palestina.

Namun, dalam konflik berdarah kali ini ada masalah kemanusiaan di Gaza, di mana ada kebutuhan untuk meminimalisasi dampak yang akan terjadi jika Israel melancarkan serangan darat ke Gaza.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Internasional
Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza

Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza

Global
Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com