Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Brutal di Kafe Kharkiv, Zelensky: Rusia Sengaja Targetkan Warga Sipil

Kompas.com - 06/10/2023, 08:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com - Rudal Rusia menghantam sebuah kafe dan toko kelontong di sebuah desa di timur laut Ukraina pada Kamis (5/10/2023).

Insiden menewaskan 51 orang yang menghadiri pertemuan untuk melayat seorang tentara Ukraina yang gugur.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa insiden tersebut merupakan serangan yang disengaja terhadap warga sipil.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Ukraina Serang Pertahanan Rusia di Belgorod | Perancis Tak Temukan Kutu Busuk di Transportasi Umum

Dilansir dari Reuters, tumpukan batu bata, pecahan logam dan bahan bangunan masih terlihat di lokasi kafe dan toko yang dihantam pada sore hari di desa Hroza, wilayah Kharkiv.

Serangan tersebut merupakan yang paling mematikan di wilayah Kharkiv sejak invasi Rusia lebih dari 19 bulan yang lalu.

Serangan itu juga merupakan salah satu yang paling banyak menelan korban jiwa dari kalangan sipil dalam satu serangan Rusia.

Polisi setempat mengatakan kepada televisi nasional bahwa jumlah korban tewas mencapai 51 orang, dengan enam orang terluka dan tiga orang hilang.

Beberapa di antaranya adalah pelayat yang berkumpul di kafe setelah upacara pemakaman seorang tentara yang gugur di desa tersebut.

"Serangan rudal yang disengaja di sebuah desa di wilayah Kharkiv terhadap sebuah toko dan kafe biasa," kata Zelensky dalam pidato video malam harinya, yang disampaikan saat menghadiri pertemuan puncak Komunitas Politik Eropa di Spanyol.

"Pasukan Rusia tidak mungkin tidak menyadari di mana mereka menyerang. Ini bukan serangan membabi buta," tambahnya.

Baca juga: Rusia Mengklaim Ukraina Hantam Kota Perbatasan dengan Munisi Tandan

Moskwa tidak segera mengomentari peristiwa di Hroza.

Mereka membantah sengaja menargetkan warga sipil, namun banyak yang tewas dalam serangan yang menghantam daerah pemukiman serta fasilitas energi, pertahanan, pelabuhan, biji-bijian, dan fasilitas lainnya.

Desa tersebut berada di dekat kota Kupiansk, yang direbut kembali oleh pasukan Ukraina akhir tahun lalu dan dekat dengan salah satu garis depan perang.

Baca juga: Rusia Sentil Jepang, Sebut Sengaja Rahasiakan Informasi Fukushima

Zelensky mengatakan seorang anak laki-laki berusia enam tahun termasuk di antara korban tewas dan para pejabat regional mengatakan keluarga-keluarga tetap tinggal di desa itu meskipun ada perintah untuk mengungsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com