KOMPAS.com - Berita tentang banjir Libya yang menewaskan 5.200 orang dan membuat 10.000 korban lainnya hilang, memuncaki daftar artikel Populer Global hari ini.
Di bawahnya ada penjelasan tentang mengapa banjir Libya begitu mematikan, dan kedatangan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un di Rusia.
Sementara itu, Maroko mengungkapkan alasan membatasi bantuan dari negara lain untuk korban gempa di sana.
Baca juga: Singapura Negara Asia Tenggara dengan Jumlah Orang Paling Banyak Pindah Agama
Berikut adalah rangkuman artikel-artikel Populer Global sepanjang Rabu (13/9/2023) hingga Kamis (14/9/2023) pagi.
Lebih dari 5.000 orang tewas dan sedikitnya 10.000 orang hilang di Libya setelah hujan lebat mengakibatkan dua bendungan jebol di Kota Derna.
Banjir menghancurkan sebagian besar kota dan membawa apa-apanya ke laut.
Libya adalah sebuah negara di Afrika Utara yang terpecah belah akibat perang.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Kronologi Banjir Bandang Libya dan Kenapa Korbannya Capai 5.200 Orang Tewas
Sejauh ini, tim pencarian dan penyelamatan dari hanya empat negara yang diizinkan untuk beroperasi di Maroko setelah diguncang gempa dahsyat.
Pihak berwenang Maroko lantas mendapat kritik karena menerima bantuan asing secara terbatas.
Hanya tim pencarian dan penyelamatan dari Inggris, Qatar, Spanyol, dan Uni Emirat Arab (UEA) yang diizinkan beroperasi di lapangan oleh pihak berwenang Maroko.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Peluncuran iPhone 15 di China: Dipuja Netizen, Diadu Produk Baru Huawei
Korban tewas akibat banjir bandang Libya diperkirakan mencapai ribuan orang.
Di satu kota saja, korban tewas mencapai lebih dari 1.500 orang, kata seorang menteri yang mengunjungi Kota Derna di bagian timur Libya kepada BBC.
"Saya terkejut dengan apa yang saya lihat, ini seperti tsunami," kata Hisham Chkiouat, dari pemerintah yang berbasis di wilayah timur.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.