Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
David Firnando Silalahi
ASN Kementerian ESDM

Pelayan rakyat (ASN) di Kementerian ESDM, Kandidat Doktor pada School of Engineering, Australian National University, dengan topik penelitian "100% Renewable Energy Integration for Indonesia"

Menggagas Atase Energi, Akselerasi Transisi Energi

Kompas.com - 30/08/2023, 10:54 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KITA telah memasuki era keselamatan dan keberlanjutan masa depan bumi menjadi prioritas bersama.

Upaya transisi dari energi fosil menuju energi bersih telah menjadi keharusan untuk memastikan bahwa planet ini dapat diwariskan kepada generasi mendatang.

Negara-negara yang memiliki keterbatasan sumber daya energi bersih perlu menjalin kerjasama erat dengan negara-negara yang memiliki potensi energi terbarukan melimpah.

Ambil contoh Singapura yang bergantung pada pasokan energi dari tetangga-tetangganya. Negara ini akan memerlukan pasokan energi bersih yang andal untuk memenuhi kebutuhan.

Australia memiliki potensi energi matahari yang kaya dan berencana mengirimkan listrik melalui kabel bawah laut ke Singapura.

Begitu pula dengan Indonesia, yang melalui inisiatif ASEAN Power Grid, berpotensi membagi sumber daya energi terbarukan kepada negara-negara tetangganya.

Transisi energi menuju sumber bersih memerlukan kerjasama internasional yang kuat. Namun, pada kenyataannya, kerjasama lintas negara sering kali hanya berhenti pada tataran retorika. Tidak tuntas.

Pertemuan-pertemuan tingkat tinggi antarpemimpin negara hanya menghasilkan komunikasi sebentar yang diikuti dengan foto bersama.

Janji-janji dan nota kesepahaman seringkali tak berujung pada proyek nyata di lapangan. Alhasil, realisasi kerjasama internasional dalam transisi energi stagnan.

Pentingnya atase energi

Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan sosok yang memiliki peran lebih aktif dalam mengawal dan merealisasikan kerjasama energi lintas negara.

Seseorang yang dapat mengoordinasikan dan memastikan bahwa kesepakatan yang diambil oleh para pemimpin negara benar-benar diimplementasikan.

Transisi energi tidak bisa lagi menjadi pekerjaan sendiri-sendiri, tetapi harus menjadi usaha kolektif. Semua negara memiliki tanggung jawab bersama dalam menyelamatkan lingkungan kita.

Dalam era di mana perubahan iklim semakin terasa, transisi ke sumber energi bersih dan berkelanjutan menjadi kebutuhan mendesak. Di sinilah peran atase energi di kantor-kantor perwakilan negara menjadi sangat penting.

Atase energi berperan sebagai seorang diplomat yang memiliki pemahaman mendalam tentang isu-isu energi dan lingkungan. Tugasnya membangun hubungan kerjasama dalam rangka mencapai transisi energi.

Mereka mengambil peran sebagai penghubung antara negara asal dan negara tuan rumah, memfasilitasi pertukaran informasi, teknologi, dan kebijakan terbaru yang berkaitan dengan energi bersih.

Keberadaan atase energi di kantor perwakilan negara memiliki dampak positif yang signifikan. Pertama, mereka berperan sebagai jembatan untuk menghubungkan negara-negara dalam upaya transisi energi.

Kedua, mereka mendorong diplomasi ekonomi dengan mempromosikan investasi dan perdagangan dalam sektor energi bersih.

Ketiga, atase energi dapat memfasilitasi hubungan dengan pemangku kepentingan lokal, termasuk pemerintah daerah, perusahaan energi, dan lembaga riset. Semua ini bertujuan menciptakan ekosistem kerjasama yang lebih kokoh.

Beberapa negara telah memahami pentingnya peran atase energi dalam transisi energi. Negara-negara seperti Norwegia telah menunjuk atase energi di berbagai negara dengan fokus pada mempromosikan teknologi energi terbarukan.

Jerman juga telah mengambil langkah serupa dengan menunjuk atase energi untuk memfasilitasi kerjasama teknologi energi terbarukan dan kebijakan energi yang lebih berkelanjutan.

Uni Eropa juga telah menerapkan atase-atase energi di beberapa negara anggota untuk memperkuat kerjasama dalam pengembangan energi bersih dan pengurangan emisi.

Sektor perdagangan, pendidikan, pertahanan, telah menunjuk atase masing-masing di luar negeri untuk mengawal kerjasama internasional di bidang masing-masing. Ada atase perdagangan, ada atase pendidikan, atase pertahanan.

Saya memandang bahwa sektor energi tidak kalah penting. Transisi energi menuju sumber bersih juga memerlukan kerjasama internasional yang kuat.

Indonesia sebagai pengemisi karbon terbesar di dunia perlu bergerak cepat mewujudkan janji "net zero carbon emissions".

Indonesia membutuhkan atase energi sebagai penghubung utama di negara-negara lainnya. Negara-negara yang menjanjikan bantuan dana "Just Energy Transition Program", seperti Jepang, US, dan lainnya. Negara-negara yang maju dalam teknologi dan implementasi transisi energi.

Mereka tidak hanya memfasilitasi pertukaran teknologi dan pengetahuan, tetapi juga mendorong investasi dan perdagangan dalam energi bersih. Atase energi menjadi pilar penting dalam pembentukan masa depan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Atase energi di kantor perwakilan negara adalah jembatan penting dalam mencapai transisi energi yang sukses dan berkelanjutan.

Sudah waktunya, Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, menunjuk seorang Atase Energi di kantor Kedutaan Besar RI. Terutama di negara yang menjadi mitra transisi energi.

Tidak sulit menemukan orang yang cocok untuk mengemban amanah ini. Sosok idealnya memiliki pemahaman mendalam tentang isu-isu energi dan lingkungan, serta memiliki koneksi yang luas dalam industri energi bersih.

Kemampuan diplomasi yang kuat, kemampuan bernegosiasi, dan keterampilan dalam mengidentifikasi peluang kerjasama adalah hal-hal yang diperlukan.

Seseorang dengan latar belakang dalam ilmu lingkungan, teknik energi, atau kebijakan energi akan cocok untuk peran ini. Tentunya dengan kemampuan berbahasa asing yang mumpuni.

Dengan peran mereka dalam memfasilitasi kerjasama, pertukaran pengetahuan, dan pembentukan kebijakan bersama, mereka berkontribusi pada mewujudkan masa depan yang lebih hijau dan lebih baik bagi seluruh dunia.

Penunjukan atase energi di luar negeri bisa menjadi salah satu langkah nyata menuju netral karbon dan keselamatan bumi bagi generasi mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com