Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Italia Tangani Lonjakan Turis di Tempat Wisata

Kompas.com - 14/08/2023, 22:36 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Memang, musim panas tahun ini gelombang turis yang datang ke Italia jumlahnya jauh melebihi yang diperkirakan.

Menurut lembaga riset pasar Demoskopika, negara itu akan mencetak rekor baru dalam hal kunjungan wisata pada 2023. Jumlah pengunjung tahun ini diperkirakan meningkat menjadi lebih dari 68 juta, atau hampir tiga juta lebih banyak dibandingkan pada tahun 2019 sebelum pecahnya pandemi.

Mobil turis dilarang masuki pulau kecil

Kerumunan besar wisatawan dapat menimbulkan masalah di banyak tempat. Juga di pulau-pulau kecil di negara itu, di mana lalu lintas mobil meningkat tajam di bulan-bulan musim panas.

Karena itu, wisatawan tidak lagi diperbolehkan membawa kendaraan sendiri ke pulau Lampedusa dan Linosa, yang terletak di antara Sisilia dan Afrika Utara. Larangan ini juga berlaku untuk Pulau Procida di Teluk Napoli.

"Ini satu-satunya aturan yang berhasil," ucap Wali Kota Raimondo Ambrosino mengutip harian Il Messaggero.

"Ini adalah pulau terpadat di Eropa dan mobilitas menjadi masalah bagi kami. Setiap tahun, 600.000 turis datang ke pulau yang hanya berukuran empat kilometer persegi ini, yang sejatinya hanya ingin jalan-jalan di sini. Mobil dan sepeda motor hanya akan menyebabkan kekacauan yang tidak perlu."

Pembatasan akses juga berlaku pada musim panas ini untuk wilayah Pragser Wildsee di Taman Alam Fannes-Sennes-Prags di Provinsi Tirol Selatan.

Para wisatawan hanya bisa masuk ke sana jika sudah memesan tiket secara online. Mereka hanya boleh menggunakan transportasi umum, naik sepeda, atau berjalan kaki.

Dengan demikian, jumlah pengunjung yang akhir-akhir ini terus meningkat dapat dibatasi pada tingkat yang bisa ditoleransi. Selain itu, pembatasan jumlah tempat tidur di akomodasi wisata di Tirol Selatan juga dimaksudkan untuk meredam serbuan wisatawan.

Baca juga: 30 Pentolan Mafia Ndrangheta Italia Dibekuk Polisi

Denda dan pembatasan kerumunan turis

Sementara di Kota Portofino, wali kota mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan kerumunan turis.

Pada hari-hari musim panas, pemandangan ribuan wisatawan berdesak-desakan di jalan-jalan sempit di sekitar pelabuhan kerap terlihat.

Sebelum kekacauan menjadi tidak terkendali di tempat indah yang dulunya adalah desa nelayan ini, peraturan baru akan berlaku di sana musim panas tahun ini

Peraturan ini memungkinkan petugas polisi mendenda wisatawan hingga 275 euro atau sekitar Rp 4,6 juta.

"Peraturan itu melarang adanya kerumunan di daerah tertentu di distrik yang sulit dilalui sehingga polisi harus dipanggil untuk mengendalikan pejalan kaki," kata Wali Kota Portofino Matteo Viacava mengutip portal berita Leggo.

"Ini adalah tindakan keamanan, tindakan (berdasarkan) akal sehat." Operator tur dan pemandu wisata khususnya diwajibkan untuk memastikan bahwa kelompok wisatawan tidak menumpuk di area tertentu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com