Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan di AS Kabur dari Penculik Setelah Dikurung di Sel Buatan

Kompas.com - 05/08/2023, 23:15 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Dia awalnya menolak permintaan polisi untuk keluar dari mobil dan malah melukai dirinya sendiri dengan benda tajam dan mencoba menghancurkan teleponnya, menurut laporan, yang juga mencatat bahwa Negasi akhirnya menyerah dan anak itu tidak terluka.

Berdasarkan pengaduan tersebut, penyidik mewawancarai istri dan tetangga Negasi.

Pihak berwenang menolak mengatakan apakah ada indikasi bahwa ada di antara mereka yang mengetahui penculikan perempuan asal Seattle itu.

Penyelidik mengatakan, ketika mereka menggeledah rumah dan garasi Negasi, mereka menemukan sel buatan, dompet perempuan, dan catatan yang ditulis tangan.

Salah satu catatannya berjudul "Operasi Pengambilalihan", dan menyertakan daftar berisi sejumlah poin yang bertuliskan "Tinggalkan telepon di rumah" dan "Pastikan mereka tidak memiliki banyak orang dalam hidup mereka. Anda tidak ' tidak ingin terlibat dalam semua jenis investigasi".

Baca juga: Kakek Ini Culik Cucu Sendiri dan Minta Tebusan Rp 1 Miliar ke Putrinya

Memiliki banyak alias

Dokumen tulisan tangan lain tampaknya menyertakan sketsa kasar struktur bawah tanah yang menggunakan balok beton, insulasi busa, dan beton tahan air.

Menurut FBI, Negasi Zuberi juga menggunakan nama Sakima, Justin Hyche, dan Justin Kouassi, dan dia telah tinggal di beberapa negara bagian sejak 2016, mungkin termasuk California, Washington, Oregon, Colorado, Utah, Florida, New York, New Jersey, Alabama, dan Nevada.

Dia bisa menghadapi hukuman penjara seumur hidup jika terbukti bersalah.

Rumah kontrakan tempat perempuan itu disekap dimiliki oleh wali kota, Carol Westfall, dan suaminya.

"Kami terkejut dan kecewa dengan apa yang telah terjadi," katanya melalui e-mail.

"Kami memuji tindakan perempuan yang membantu menangkap orang ini dan mencegahnya melakukan kejahatan lainnya di masa depan."

Baca juga: Sedang Merebak di Ekuador, Penculik Potong Jari Korban untuk Minta Tebusan Lebih Tinggi

Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari laporan ABC News.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com