Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Penculikan Dramatis Patty Hearst: Diculik Paksa, Dicuci Otak, Ikut Organisasi Kiri

Kompas.com - 05/02/2022, 18:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber History

KOMPAS.com - Pada tanggal 4 Februari 1974, Patty Hearst, cucu perempuan berusia 19 tahun dari penerbit surat kabar William Randolph Hearst, diculik dari apartemennya di Berkeley, California, oleh tiga orang asing bersenjata.

Tunangannya, Stephen Weed, dipukuli dan diikat bersama seorang tetangga yang mencoba membantu.

Dilansir History, saksi mata melaporkan melihat Hearst yang berjuang melarikan diri, dibawa pergi dengan mata tertutup, dan dia dimasukkan ke dalam bagasi mobil.

Baca juga: Cerita Korban Penculikan Haiti, Kabur Malam Hari, Jalan Bermil-mil dengan Panduan Bintang

Tetangga yang turun ke jalan terpaksa berlindung setelah para penculik menembakkan senjata mereka untuk menutupi pelarian.

Tiga hari kemudian, Tentara Pembebasan Symbionese (SLA), sebuah kelompok kecil kiri AS, mengumumkan dalam sebuah surat kepada stasiun radio Berkeley bahwa mereka menahan Hearst sebagai “tawanan perang.”

Empat hari kemudian, SLA menuntut agar keluarga Hearst memberikan 70 dollar AS bahan makanan kepada setiap orang yang membutuhkan dari Santa Rosa hingga Los Angeles.

Jika hal ini dilakukan, kata SLA, negosiasi akan dimulai untuk kembalinya Patricia Hearst.

Baca juga: Polisi Australia: Tersangka Penculikan Cleo Smith Bertindak Sendiri

Randolph Hearst dengan ragu-ragu memberikan makanan senilai 2 juta dollar AS.

SLA kemudian menyebut ini tidak memadai dan meminta 6 juta dollar AS lebih.

The Hearst Corporation mengatakan akan menyumbangkan jumlah tambahan jika Patty dibebaskan tanpa cedera.

Namun, pada bulan April, situasinya berubah secara dramatis ketika kamera pengintai mengambil foto Hearst yang berpartisipasi dalam perampokan bersenjata di bank San Francisco, dan dia juga terlihat selama perampokan toko di Los Angeles.

Baca juga: 17 Misionaris AS dan Kanada Jadi Korban Penculikan di Haiti

Dia kemudian menyatakan, dalam rekaman yang dikirim ke pihak berwenang, bahwa dia telah bergabung dengan SLA atas kehendaknya sendiri.

Pada 17 Mei, polisi Los Angeles menggerebek markas rahasia SLA, menewaskan enam dari sembilan anggota kelompok yang diketahui.

Di antara yang tewas adalah pemimpin SLA, Donald DeFreeze, seorang mantan narapidana Afrika-Amerika yang menyebut dirinya Jenderal Field Marshal Cinque.

Patty Hearst dan dua anggota SLA lainnya yang dicari karena perampokan bank tidak ada di tempat.

Akhirnya, pada 18 September 1975, setelah melintasi negara itu dengan para penculik yang jadi komplotanny selama lebih dari setahun, Hearst, atau “Tania”--begitu dia menyebut dirinya--ditangkap di sebuah apartemen San Francisco karena perampokan bersenjata.

Baca juga: Penculikan Dokter Rumah Sakit Jadi Masalah Baru di Haiti Pasca Gempa

Terlepas dari klaimnya bahwa dia telah dicuci otak oleh SLA, dia dinyatakan bersalah pada 20 Maret 1976, dan dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara.

Dia menjalani hukuman 21 bulan sebelum hukumannya diringankan Presiden Carter.

Setelah meninggalkan penjara, dia kembali ke kehidupannya dan kemudian menikahi pengawalnya. Dia diampuni oleh Presiden Clinton pada Januari 2001.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

Global
Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Global
Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Global
Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Global
Penembakan di Dekat Paris, 1 Tewas dan Melukai 6 Orang

Penembakan di Dekat Paris, 1 Tewas dan Melukai 6 Orang

Global
Populasi Menurun, Nyaris 4 Juta Rumah Kosong di Jepang

Populasi Menurun, Nyaris 4 Juta Rumah Kosong di Jepang

Global
Zebra Kabur di Jalan Raya AS, Penunggang Rodeo Datang Menyelamatkan

Zebra Kabur di Jalan Raya AS, Penunggang Rodeo Datang Menyelamatkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com