Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Terus Guncang Parlemen India Terkait Kekerasan Etnis di Manipur

Kompas.com - 25/07/2023, 13:13 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Sky News

MANIPUR, KOMPAS.com - Protes telah mengguncang parlemen India selama tiga hari berturut-turut dari Minggu (22/7/2023) hingga Selasa (25/7/2023) terkait bentrokan etnis di negara bagian Manipur.

Lebih dari 130 orang telah terbunuh dan ribuan lainnya terluka di negara bagian timur laut ini sejak Mei lalu.

Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi secara terbuka mengutuk sebuah insiden di bulan Mei yang memperlihatkan para wanita dari suku Kuki-Zomi diarak dalam keadaan telanjang dan diraba-raba.

Baca juga: Dilarang Pakai Ponsel Berlebihan oleh Orang Tua, Wanita India Lompat ke Air Terjun

Namun, Modi tak berbicara mengenai bentrokan antara komunitas Hindu Meitei yang dominan secara politik di lembah tersebut dan suku Kuki-Zomi yang beragama Kristen yang tinggal di perbukitan.

Demonstrasi di luar parlemen mendorong Menteri Dalam Negeri India, Amit Shah, untuk memecah kebisuannya tentang masalah ini.

Dia telah menyatakan kesiapan untuk berdiskusi dengan partai oposisi Kongres mengenai masalah ini.

"Saya meminta pihak oposisi untuk membiarkan sebuah diskusi mengenai masalah ini. Penting bagi negara untuk mengetahui kebenaran tentang masalah sensitif ini," ungkapnya, dikutip dari Sky News.

Namun, kedua majelis parlemen terpaksa ditunda karena pihak oposisi menuntut sebuah pernyataan dari Modi.

Pemimpin Kongres Mallikarjun Kharge menulis di Twitter bahwa adalah tugas Modi untuk membuat pernyataan komprehensif di dalam Parlemen tentang kekerasan Manipur.

Selama akhir pekan, 15.000 orang melakukan protes di Manipur atas serangan bulan Mei, dan juga menyerukan pemecatan Ketua Menteri Negara Bagian Biren Singh.

Baca juga: Harga Tomat Meroket, Petani India Hasilkan Rp 549 Juta Tiap Bulan

Empat orang pria ditangkap sehubungan dengan insiden yang melibatkan dua wanita tersebut.

Sementara itu, ketegangan antara dua komunitas Manipur dimulai ketika pengadilan tinggi negara bagian memberikan status 'suku' kepada Meitei atas rekomendasi pemerintah.

Itu memberikan mereka hak untuk mendapatkan manfaat dan kuota yang sama dengan suku minoritas Kuki-Zomi.

Suku Kuki berpendapat bahwa hal ini akan memperkuat posisi suku Meitei di wilayah tersebut, dan dapat menyebabkan mereka membeli dan menetap di tanah mereka.

Lebih dari 60.000 orang dari kedua komunitas telah mengungsi dan banyak yang tinggal di kamp-kamp bantuan.

Ratusan rumah, tempat usaha, gereja, dan kuil Hindu juga telah dibakar.

Sekitar 10.000 tentara dan paramiliter telah dikerahkan di seluruh negara bagian untuk memulihkan hukum dan ketertiban. Jam malam dan pembatasan pergerakan telah diberlakukan di area-area sensitif.

Protes lebih lanjut terhadap kekerasan juga terjadi di Kashmir dan Kolkata.

Baca juga: India Setop Ekspor Beras, Harga di Indonesia Akan Terkerek Naik?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com