KYIV, KOMPAS.com – Masih ada beberapa hal baru yang terjadi mewarnai perang Rusia-Ukraina hari ke-485 pada Jumat (23/6/2023).
Ini termasuk, Kyiv mendesak warga Ukraina untuk tidak panik atau menimbun tablet yodium setelah Presiden Volodymyr Zelensky menuduh Rusia berencana mengatur kebocoran radiasi di PLTN Zaporizhzhia.
Sementara itu, bos kelompok tentara bayaran Rusia Wagner menuduh kepemimpinan militer Moskwa telah memerintahkan serangan di kamp-kamp mereka dan membunuh sejumlah besar pasukan.
Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-485 yang dapat Anda simak:
Sejumlah penduduk Kherson di Ukraina selatan dilaporkan telah kembali ke rumah mereka setelah dilanda banjir akibat bendungan jebol pada awal bulan ini.
"Seluruh hidup saya berada di rumah ini. Sekarang saya tidak punya apa-apa," kata Tetiana Pivneva, setelah kembali ke rumahnya yang terendam banjir di kota Kherson pada Jumat, dikutip dari AFP.
Jebolnya bendungan Kakhovka yang dikuasai Rusia pada 6 Juni lalu menggenangi sebagian besar wilayah Kherson, memaksa ribuan orang melarikan diri dan memicu kekhawatiran akan bencana lingkungan.
Kyiv menuduh Moskwa meledakkan bendungan di Sungai Dnipro, sementara Rusia menyalahkan Ukraina.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-483 Serangan Rusia ke Ukraina: Rute Baru Ekspor Gandum | Sidang Jack Teixeira
Mata-mata militer Inggris pada Jumat mengatakan, Rusia tampaknya sedang melatih lumba-lumba tempur di semenanjung Crimea yang dianeksasi untuk melawan pasukan Ukraina.
Dalam pembaruan terbaru tentang konflik tersebut, Intelijen Pertahanan Inggris menyebut, Angkatan Laut Rusia telah banyak berinvestasi dalam keamanan di pangkalan utama Armada Laut Hitam di Sevastopol sejak tahun lalu.
“Ini termasuk setidaknya empat lapisan jaring dan penopang di pintu masuk pelabuhan. Dalam beberapa pekan terakhir, pertahanan ini kemungkinan besar juga telah ditambah dengan peningkatan jumlah mamalia laut terlatih. Citra menunjukkan hampir dua kali lipat kandang mamalia terapung di pelabuhan yang kemungkinan besar berisi lumba-lumba hidung botol," jelas," ungkapnya.
Pasukan Moskwa mundur di timur dan selatan Ukraina, menyusul dilakukan serangan balasan Kyiv.
Demikian dikatakan oleh bos kelompok tentara bayaran asal Rusia Wagner, Yevgeny Prigozhin pada Jumat.
Komentar tersebut bertentangan dengan penilaian baru-baru ini oleh Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa Ukraina telah menderita kerugian besar.
"Di lapangan sekarang ... tentara Rusia mundur di garis depan Zaporizhzhia dan Kherson. Angkatan Bersenjata Ukraina memukul mundur tentara Rusia," kata Yevgeny Prigozhin di media sosial.
Kremlin pada Jumat menepis komentar oleh Presiden Perancis Emmanuel Macron bahwa Rusia memainkan peran yang mendestabilisasi di Afrika, menyinggung penyebaran kelompok tentara bayaran Moskwa di sana.
"Rusia mengembangkan hubungan yang bersahabat dan konstruktif berdasarkan rasa saling menghormati dan kepedulian terhadap masalah satu sama lain," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan.
"Hubungan kami dengan semua negara Afrika tidak diarahkan dan tidak bisa diarahkan terhadap negara ketiga," tambahnya.
Ukraina pada Jumat mengeklaim telah menembak jatuh seluruh rentetan 13 rudal jelajah yang ditembakkan oleh pasukan Rusia pada Kamis (22/6/2023) malam, menargetkan sebuah lapangan terbang di barat negara itu.
"13 rudal jelajah penjajah dihancurkan pada 23 Juni... Kali ini, serangan itu ditujukan ke lapangan terbang militer di wilayah Khmelnytskyi," kata angkatan udara Ukraina di media sosial.
Rusia pada Jumat mengatakan, mereka melarang masuknya lebih banyak pejabat Eropa sebagai tanggapan atas keputusan Uni Eropa untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Moskwa atas konflik di Ukraina.
"Menanggapi tindakan tidak bersahabat ini, pihak Rusia telah secara signifikan memperluas daftar perwakilan lembaga Eropa dan negara anggota UE yang dilarang memasuki wilayah negara kami," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan.
Kementerian itu tidak merinci jumlah pejabat yang dikenai sanksi atau memberikan nama mereka.
Sebuah jembatan penghubung Ukraina selatan dengan semenanjung Crime yang dikuasai Rusia kini dalam rusak parah dan tidak dapat digunakan.
Hal itu diungkap oleh gubernur wilayah Kherson yang diangkat Rusia, Vladimir Saldo, pada Jumat.
"Itu tidak dapat digunakan untuk pergerakan," kata Vladimir Saldo.
Dia bahwa jembatan Chongar itu akan ditutup untuk lalu lintas selama sekitar 20 hari.
"Jembatan mengalami lebih banyak kerusakan daripada yang kami perkirakan sebelumnya," kata Saldo dalam sambutannya di televisi.
Dia menambahkan bahwa perbaikan sedang dilakukan.
Kyiv mendesak warga Ukraina untuk tidak panik atau menimbun tablet yodium setelah Presiden Volodymyr Zelensky menuduh Rusia berencana mengatur kebocoran radiasi di PLTN Zaporizhzhia.
Sebelumnya, Zelensky mengatakan bahwa pasukan Rusia yang mengendalikan PLTN terbesar di Eropa tersebut, sedang merencanakan "serangan teror" dengan mendalangi kebocoran radiasi.
Kremlin mengatakan, pernyataan Zelensky adalah sebuah kebohongan.
Tetapi, peringatan presiden membuat banyak orang Ukraina waspada dan membuat permintaan yodium di banyak apotek meroket.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-480 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Diduga Tersendat | Mobil Peledak Bendungan
Bos kelompok tentara bayaran Rusia Wagner pada Jumat menuduh kepemimpinan militer Moskwa telah memerintahkan serangan di kamp-kamp mereka dan membunuh sejumlah besar pasukan.
Dia pun bersumpah untuk "menghentikan" kepemimpinan militer tertinggi Moskwa dan meminta Rusia untuk tidak melawan pasukannya.
"Dewan komandan PMC Wagner telah membuat keputusan, kejahatan yang dibawa oleh kepemimpinan militer negara harus dihentikan," kata Yevgeny Prigozhin dalam pesan audio yang dirilis oleh juru bicaranya.
Kepemimpinan militer Rusia pada Jumat membantah klaim oleh bos Wagner, Yevgeny Prigozhin, bahwa mereka telah memerintahkan serangan terhadap pasukannya.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, bahwa pernyataan itu tidak sesuai dengan kenyataan.
Mereka menyebutnya sebagai provokasi.
"Angkatan bersenjata Rusia terus melakukan misi tempur di Ukraina," tambah Kementerian Pertahanan Rusia.
Bos Wagner, Yevgeny Prigozhin pada Jumat mengatakan, bahwa dia memiliki 25.000 tentara di bawah komandonya dan mendesak orang lain untuk bergabung melawan petinggi militer Moskow.
"Ada 25.000 dari kami dan kami akan menyelidiki mengapa ada pelanggaran hukum total di negara ini," kata Yevgeny Prigozhin dalam pesan audio, mendesak warga Rusia untuk bergabung dengan pasukannya.
Pemimpin Rusia Vladimir Putin berharap perang jangka panjang di Ukraina dan percaya waktu ada di pihaknya.
Demikian dikatakan oleh Presiden Perancis Emmanuel Macron kepada CNN pada hari Jumat.
Dalam sebuah wawancara, dia menambahkan bahwa serangan balasan Ukraina yang sedang berlangsung akan sangat penting sebagai upaya membawa pemimpin Kremlin ke meja perundingan.
"Saya pikir tujuan dari serangan balasan ini adalah untuk mendorong Rusia bernegosiasi dan kembali berunding dengan kondisi yang jelas lebih baik bagi Ukraina," kata Macron, berbicara dalam bahasa Inggris.
Ditanya apakah Putin mungkin siap menerima konsesi, Macron menjawab, "Jika ada perubahan besar karena serangan balasan, ini mungkin".
Layanan keamanan FSB Rusia meluncurkan penyelidikan kriminal terhadap seruan untuk melakukan "pemberontakan bersenjata" setelah Bos Wagner bersumpah melawan kepemimpinan militer Moskwa.
"Sehubungan dengan pernyataan ini, FSB Rusia telah membuka kasus kriminal untuk menyerukan pemberontakan bersenjata," kata Komite Anti-Teror Nasional, sebagimana dilaporkan Kantor berita Rusia, TASS, pada Jumat.
"Kami menuntut agar tindakan ilegal segera dihentikan," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.