Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokoh Gereja di Papua Tawarkan Diri Bantu Bebaskan Pilot Selandia Baru dari OPM

Kompas.com - 12/05/2023, 13:24 WIB
Irawan Sapto Adhi

Editor

"Kalau pasukan terlalu banyak akan mengganggu masyakat sipil, OPM juga akan semakin keras. Gereja juga dianggap mendukung TNI-Polri. Itu pengalaman kami. Kami sampaikan kepada Kapolda, ini pekerjaan yang tidak gampang," imbuhnya.

"OPM juga manusia, bisa diajak bicara"

Pendeta Benny Giay belum bisa memastikan kapan proses negosiasi akan dilangsungkan. Sebab, para perwakilan gereja dan uskup harus rapat terlebih dahulu untuk menyusun langkah di lapangan.

Di sisi lain, dia menunggu keputusan TNI-Polri apakah bersedia untuk mengikuti syarat yang ditawarkan pihak gereja.

Baca juga: Pilot Susi Air Kapten Philip Disandera di Papua, Indonesia Koordinasi dengan Selandia Baru

"Daerah itu harus bersih dulu kalau mau dapat komunikasi dengan Egianus Kogoya. Tak ada tentara baru bisa negosiasi di situ," ucapnya.

"Kalau pasukan masih kuasai daerah, saya belum yakin bisa nego," jelas Benny Giay.

Kelompok TPNPB-OPM pimpinan Egianus Kogoya disebut sebagai pihak yang menculik dan menyandera pilot Susi Air, Philip Max Mehrtens.

Meskipun tak menjamin Egianus mau menerima perwakilan gereja sebagai mediator, tapi Pendeta Benny menilai hal itu bukan mustahil terjadi.

"Egianus bergerak dengan caranya sendiri dan bertentangan dengan prinsip gereja, namun OPM juga manusia. Masak dia harga mati mau bunuh orang? Tidak mungkin," katanya.

"Mereka (OPM) tetap manusia yang bisa diajak bicara. Saya kira Egianus akan lebih santai bicara kalau tidak ada aparat keamanan di situ," ungkap Benny Giay.

Bagaimana tanggapan OPM dan Polri?

Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, mengatakan keinginan perwakilan gereja dan uskup di Papua untuk menjadi mediator adalah sebuah kekeliruan.

Sedari awal, kata Sebby, TPNPB-OPM berkukuh untuk bernegosiasi dengan pemerintah Indonesia dan Selandia Baru.

"Kami berjuang bukan demi gereja, tapi penentuan hak kemerdekaan bangsa Papua. Kami bicara hak politik penentuan nasib sendiri bangsa Papua yang dilanggar," jelasnya.

Sebby juga berkata, TPNPB-OPM tidak akan membiarkan Egianus Kogoya untuk berbicara dengan perwakilan gereja.

Ini karena keputusan soal nasib pilot Susi Air ada di tangan seluruh panglima komando pertahanan.

Baca juga: Bagaimana Nasib Pilot Susi Air yang Disandera di Papua jika Tuntutan TPNPB Tak Dipenuhi?

Sementara itu Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Donny Charles Go, berkata menyerahkan sepenuhnya keputusan pada pemerintah pusat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com