Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi May Day Pecah Juga di Beberapa Negara Asia Lain, Ini Tuntutannya

Kompas.com - 01/05/2023, 19:55 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber

MANILA, KOMPAS.com - Pekerja dan serikat-serikat pekerja di banyak kota di dunia memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) pada Senin (1/5/2023).

Mereka berunjuk rasa menuntut upah dan kondisi kerja yang lebih baik serta berbagai tuntutan lainnya.

Situasi ini juga terjadi di sejumlah negara di Asia.

Baca juga: May Day di Turki 200 Orang Ditangkap Saat Larangan Pandemi Covid-19

Unjuk rasa besar-besaran terjadi karena berbagai restriksi terkait Covid-19 telah dilonggarkan secara drastis di berbagai belahan dunia.

Di Korea Selatan, penyelenggara mengatakan lebih dari 100 ribu orang berencana menghadiri unjuk rasa di berbagai penjuru negara itu untuk mengikuti pertemuan terbesar Hari Buruh setelah pandemi virus corona.

Dua unjuk rasa utama yang dilakukan di ibu kota Seoul masing-masing diperkirakan akan menarik kehadiran 30 ribu orang.

Para partisipan mengikuti pidato yang disampaikan oleh tokoh-tokoh serikat pekerja, bernyanyi bersama dan menyaksikan berbagai pertunjukan sebelum berpawai melewati jalan-jalan.

Yang Kyeung-soo, presiden Konfederasi Serikat Pekerja Korea Selatan mengatakan, Pemerintah berupaya meningkatkan jam kerja dan menciptakan lebih banyak pekerja non-reguler.

"Para pekerja punya sejarah memperjuangkan jam kerja yang lebih pendek. Dan kami berjuang untuk menciptakan dunia di mana tidak ada lagi pekerja nonreguler. Kami berencana memperbaiki sistem hukum dan berjuang keras agar kebijakan pemerintah dapat menjamin hak-hak pekerja,” kata dia, dikutip dari Associated Press (AP).

Baca juga: Anggota Partai Buruh Victoria Melamar Kekasihnya saat Pidato Parlemen

Sementara itu, di ibu kota Filipina, Manila, ribuan pekerja berpawai melewati jalan-jalan.

Para pengunjuk rasa dan serikat pekerja mengulangi seruan mereka kepada pemerintah agar menaikkan upah minimum dan melindungi pekerjaan di negara itu.

Sedangkan di Taipei, Taiwan, pekerja juga menyerukan upah yang lebih tinggi dan kondisi kerja yang lebih baik.

Para pegawai pemerintah, pekerja di bidang asuransi dan layanan kesehatan termasuk di antara yang berunjuk rasa pada Senin di ibu kota Taiwan itu. 

Aksi May Day di Indonesia

Di Indonesia, aksi May Day juga pecah di sejumlah kota besar dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional pada Senin

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang mewakili 32 serikat pekerja, mengungkap sekitar 50.000 pekerja ikut serta dalam unjuk rasa tradisional May Day di ibu kota Jakarta.

Selagi ribuan orang masih melampiaskan amarahnya pada UU Cipta Kerja yang baru, mereka berkumpul di dekat Monumen Nasional sambil mengibarkan bendera warna-warni kelompok buruh dan spanduk berisi berbagai tuntutan.

Mereka kemudian berjalan menuju Mahkamah Konstitusi dan Istana Presiden yang dijaga ketat untuk menuntut pencabutan undang-undang tersebut.

Baca juga: Rusia Perketat UU Wajib Militer, Persulit Tentara untuk Kabur

“UU Cipta Kerja harus dicabut demi perbaikan kondisi kerja. UU ini hanya akan menguntungkan pengusaha, bukan pekerja," kata pengunjuk rasa bernama Sri Ajeng.

Indonesia dengan penuh semangat mendekati investor asing sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi di negara di mana hampir setengah dari 277 juta penduduknya berusia di bawah 30 tahun.

Demonstrasi serupa juga diadakan di kota-kota besar lain Indonesia, termasuk di Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Medan, dan Makassar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com