Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa China Mencoba Menengahi Perang Rusia-Ukraina?

Kompas.com - 28/04/2023, 17:42 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber

Ini sebagai bagian dari kampanye untuk mengembalikan China ke apa yang dilihat Partai Komunis yang berkuasa sebagai status yang sah sebagai pemimpin politik dan ekonomi.

Tujuannya juga untuk membangun tatanan internasional yang mendukung kepentingan Beijing.

Baca juga: Tinggalkan Dollar AS, Argentina Bayar Impor dari China dengan Yuan

Sikap China jadi pembalikan tajam setelah puluhan tahun menghindari keterlibatan dalam konflik negara lain dan sebagian besar urusan internasional sementara fokus pada pembangunan ekonomi di dalam negeri.

Pada bulan Maret, Arab Saudi dan Iran mengeluarkan pengumuman mengejutkan, menyusul pembicaraan di Beijing, bahwa mereka akan membuka kembali kedutaan di ibu
kota masing-masing setelah jeda tujuh tahun.

China memiliki hubungan baik dengan keduanya sebagai pembeli minyak yang besar.

Baca juga: Pendiri Foxconn Sebut China Tidak Akan Menyerang Jika Dia Jadi Presiden Taiwan

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Qin Gang mengatakan kepada mitranya dari Israel dan Palestina bahwa negaranya siap membantu memfasilitasi pembicaraan damai.

Pernyataan hari Rabu memperingatkan bahaya perang nuklir, menunjukkan Beijing mungkin juga termotivasi oleh apa yang dilihatnya sebagai bahaya konflik yang lebih merusak.

Mediasi antara Ukraina dan Rusia akan meningkatkan kehadiran China di Eropa Timur, di mana Beijing telah mencoba membangun hubungan dengan pemerintah lain.

Baca juga: Konsekuensi Serius jika China Serang Taiwan Diungkap Menlu Inggris

Itu telah memicu keluhan dari beberapa pejabat Eropa bahwa China mencoba untuk mendapatkan pengaruh atas Uni Eropa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Pasangan AS Tewas Ditembak Geng di Haiti, Biden Percepat Pengerahan Pasukan

Pasangan AS Tewas Ditembak Geng di Haiti, Biden Percepat Pengerahan Pasukan

Global
300 Orang Lebih Terkubur Tanah Longsor di Papua Nugini

300 Orang Lebih Terkubur Tanah Longsor di Papua Nugini

Global
Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Global
Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Global
Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Global
[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com