Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaim Dalai Lama soal Komentar "Isap Lidahku" ke Anak Kecil

Kompas.com - 11/04/2023, 22:28 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

TIBET, KOMPAS.com - Dalai Lama menyampaikan permintaan maaf setelah potongan video menampakkan dirinya bertanya kepada seorang bocah laki-laki apakah bocah itu ingin mengisap lidah pemimpin spiritual Tibet itu.

Kantor Dalai Lama berkata, pemimpin spiritual itu ingin meminta maaf kepada bocah itu beserta keluarganya "untuk luka yang mungkin disebabkan oleh kata-katanya".

Video yang beredar tersebut juga menunjukkan Dalai Lama mencium bocah tersebut di bibirnya.

Baca juga: Dalai Lama Minta Maaf Setelah Minta Bocah Isap Lidahnya

"Yang Mulia kerap bercanda dengan orang-orang yang ditemuinya dengan cara bermain-main dan tak berdosa, bahkan di depan publik atau di depan kamera. Beliau menyesali insiden ini," kata pernyataan resmi melalui Twitter tersebut.

Potongan video yang beredar itu telah memicu kritik yang meluas.

Menurut pernyataan tersebut, bocah itu meminta Dalai Lama jika dia bisa memberikannya pelukan--bagian ini tidak terlihat di klip sepanjang 23 detik yang beredar di dunia maya.

Tidak jelas kapan dan di mana insiden ini terjadi. Di Tibet, menjulurkan lidah bisa menjadi semacam cara untuk menyapa seseorang.

Baca juga:

Dalai Lama telah tinggal di pengasingan di India sejak melarikan diri dari Tibet pada 1959, setelah protes menentang kekuasaan China di sana.

Di 2019, kantor Dalai Lama juga meminta maaf setelah pemimpin spiritual tersebut berkata pada BBC dalam sebuah wawancara, bahwa calon Dalai Lama perempuan di masa depan harus "menarik".

Baca juga: Dalai Lama: Pemimpin Spiritual Tibet yang Diasingkan ke India

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Global
Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Global
Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Global
Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Internasional
Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Global
Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Global
Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Global
Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Global
Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Global
Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Global
Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Global
Sejumlah 'Influencer' Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Sejumlah "Influencer" Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Global
Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Global
Suhu di Pakistan Melebihi 52 Derajat Celcius Saat Gelombang Panas

Suhu di Pakistan Melebihi 52 Derajat Celcius Saat Gelombang Panas

Global
Mengapa Irlandia Jadi Negara Eropa Paling Pro-Palestina?

Mengapa Irlandia Jadi Negara Eropa Paling Pro-Palestina?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com