Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Humza Yousaf, PM Muslim Pertama di Skotlandia

Kompas.com - 03/04/2023, 19:43 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: Rosie Birchard/DW Indonesia

EDINBURGH, KOMPAS.com - Humza Yousaf telah mendobrak tirai pembatas terbesar di Skotlandia. Terpilih sebagai perdana menteri baru, pria berusia 37 tahun itu menjadi warga kulit berwarna pertama dan muslim pertama yang menduduki jabatan puncak di pemerintahan Skotlandia.

"Kakek-nenek saya melakukan perjalanan dari Punjab ke Skotlandia lebih dari 60 tahun yang lalu."

"Sebagai imigran di negara ini, yang nyaris tidak bisa berbahasa Inggris, mereka tidak bisa membayangkan dalam mimpi terliar sekalipun bahwa cucu mereka suatu hari akan menjadi perdana menteri," kata Yousaf dalam pidatonya pada hari Senin (27/3/2023) setelah mengamankan suara mayoritas untuk menggantikan Nicola Sturgeon sebagai pemimpin Partai Nasional Skotlandia (SNP).

Baca juga: Menengok Sejarah Tersembunyi Bunker Terbesar di Skotlandia, Tak Banyak Orang Tahu

Politisi perempuan Inggris bernama Zara Mohammed mengatakan, terpilihnya Yousaf adalah "kesempatan penting, tidak hanya bagi Skotlandia, tetapi bagi Muslim di seluruh Inggris."

Mohammed sendiri juga adalah seorang Muslimah pendobrak. Ia menjadi orang Skotlandia pertama, perempuan pertama dan orang termuda yang pernah mengepalai Dewan Muslim Inggris.

Kemenangan Yousaf kirimkan "pesan lantang"

"(Kemenangan) ini mengirimkan pesan yang lantang mengenai politik kita, tentang siapa yang bisa menjadi perdana menteri dan siapa yang bisa memimpin bangsa," ujar Zara Mohammed kepada DW.

"Kita sangat terbiasa dengan adanya stereotip dan berita utama bernada negatif, utamanya seputar Muslim."

Pada 2016, Yousaf menarik perhatian dunia saat dia mengucapkan sumpah parlemen dalam bahasa Urdu sambil mengenakan kilt, pakaian tradisional Skotlandia.

Zara Mohammed menjadi orang Skotlandia pertama, perempuan pertama dan orang termuda yang pernah mengepalai Dewan Muslim Inggris.DOK ZARA MOHAMMED via DW INDONESIA Zara Mohammed menjadi orang Skotlandia pertama, perempuan pertama dan orang termuda yang pernah mengepalai Dewan Muslim Inggris.
Dengan terpilihnya Yousaf, ini berarti pemerintahan di Skotlandia, Inggris secara keseluruhan, dan negara tetangganya yakni Irlandia, kini semuanya dipimpin oleh laki-laki keturunan Asia.

Rishi Sunak adalah Perdana Menteri Inggris, sedangkan Leo Varadkar adalah Taoiseach atau Perdana Menteri Irlandia.

Zara Mohammed mengatakan bahwa dalam konteks Inggris, mereka yang telah bermigrasi beberapa dekade lalu dan melawan rasisme dan diskriminasi, harus diberi ucapan terima kasih.

"Ini bukti kerja keras dan ketekunan mereka untuk tidak menyerah," kata Mohammed. "Butuh beberapa generasi untuk sampai ke titik ini dan tekad yang besar untuk bisa mewujudkannya."

Baca juga: Operasi Unicorn dan Rencana Ratu Elizabeth II Wafat di Skotlandia

Yousaf dikritik saat menjabat Menteri Kesehatan Skotlandia

Yousaf telah menjabat sebagai anggota Parlemen Skotlandia sejak 2011 dan pernah menghadapi kritik di masa lalu.

Sebelum menjadi perdana menteri, dia pernah menjabat sebagai Menteri Kesehatan Skotlandia saat National Health Service tengah dalam krisis. Skotlandia telah lama memiliki tingkat kematian akibat narkoba tertinggi di Eropa dan harapan hidup paling rendah di Eropa Barat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pasukan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera di Gaza

Pasukan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera di Gaza

Global
Penembakan di Afghanistan, 3 Turis Spanyol Tewas, 7 Lainnya Terluka

Penembakan di Afghanistan, 3 Turis Spanyol Tewas, 7 Lainnya Terluka

Global
[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

Global
WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com