Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Populasi Shanghai di China Turun Usai Lockdown Covid-19

Kompas.com - 30/03/2023, 08:34 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: Reuters/VOA Indonesia

SHANGHAI, KOMPAS.com - Populasi kota komersial China, Shanghai, pada 2022 anjlok akibat kebijakan pembatasan Covid-19.

Data menunjukkan, penurunan jumlah penduduk yang terjadi pertama kali dalam lima tahun terakhir itu salah satunya disebabkan karena lebih dari 250.000 pekerja migran meninggalkan kota itu.

Data yang diterbitkan oleh Biro Statistik Shanghai pada Selasa (28/3/2023) menunjukkan wilayah Shanghai yang padat itu dihuni oleh 24,76 juta orang pada tahun lalu, turun dibandingkan dengan 24,89 juta orang pada 2021.

Baca juga: Lonjakan Covid China, 70 Persen Warga Shanghai Diperkirakan Sudah Terinfeksi

Angka Shanghai muncul setelah Beijing juga mencatat penurunan populasi pertamanya sejak 2003.

Penurunan populasi di kedua kota ini sejalan dengan tren nasional. Populasi China turun tahun lalu untuk pertama kalinya dalam enam dekade, terbebani oleh meningkatnya biaya hidup terutama di pusat kota yang besar dan luas, pertumbuhan ekonomi yang lemah, dan perubahan sikap dalam membesarkan keluarga.

Sekitar 60 persen orang yang tinggal di Shanghai mengatakan, mereka hanya menginginkan satu anak atau bahkan tidak sama sekali, menurut survei resmi oleh biro tersebut.

Lebih dari 28 persen responden mengatakan mereka tidak berencana menambah anak karena tingginya biaya pengasuhan anak.

Tingkat kelahiran Shanghai turun menjadi 4,4 per 1.000 orang dari 4,7 tahun sebelumnya, sementara tingkat kematiannya meningkat menjadi 6,0 per 1.000 orang dari 5,6 karena populasi yang menua dengan cepat.

Baca juga:

China tahun lalu mencatat tingkat kelahiran terendah, yaitu 6,77 per 1.000 orang.

Sekitar 18,7 persen populasi Shanghai berusia lebih dari 65 tahun, di atas rata-rata nasional sebesar 14,9 persen.

Banyak perempuan di Shanghai menunda memiliki anak selama kebijakan penguncian Covid diterapkan pada April dan Mei tahun lalu. Para ahli demografi menyebut kebijakan Covid tersebut dapat merusak keinginan mereka untuk memiliki anak.

Prihatin dengan penyusutan populasi China, penasihat politik pemerintah telah membuat lebih dari 20 rekomendasi untuk meningkatkan angka kelahiran, meskipun para ahli mengatakan yang terbaik yang bisa mereka lakukan adalah memperlambat penurunan populasi.

Baca juga: Mengenal Strategi Nol Covid China, Begini Cara Kerja dan Risikonya...

Artikel ini pernah dimuat di VOA Indonesia dengan judul Populasi Shanghai pada 2022 Anjlok Usai Penguncian COVID.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com