Penulis: Ghita Intan/VOA Indonesia
WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu tiga bank di Amerika Serikat, Silicon Valley Bank, Silvergate Bank, dan Signature Bank, dinyatakan bangkrut. Apakah permasalahan serupa bisa terjadi di Indonesia?
Ekonom CELIOS Bhima Yudhistira mengatakan, ada beberapa pelajaran yang bisa dipetik dari bangkrutnya ketiga bank di Amerika Serikat tersebut.
Satu di antaranya, katanya, perbankan dengan skala kecil ternyata bisa memiliki risiko yang cukup sistemik terhadap sistem perbankan secara keseluruhan. Maka dari itu, menurutnya, pemerintah tidak bisa menganggap enteng peristiwa tersebut.
Baca juga: Bank Terbesar di Silicon Valley Bangkrut
“Kita tidak bisa mengentengkan, bukan hanya bank umum besar yang kemudian memiliki risiko sistemik, tetapi juga bank yang skalanya lebih kecil bahkan fintech misalnya."
"Itu yang semua perlu diwaspadai juga oleh BI (Bank Indonesia), OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Karena selama ini pengawasan misalnya di sektor keuangan digital masih relatif lebih longgar."
"Dan kita tahu banyak masalah yang dialami di sektor keuangan digital, entah fintech, kemudian bank digital masih banyak yang harus disempurnakan dalam hal regulasi dan pengawasan,” ungkap Bhima.
Bhima menjelaskan, model bisnis yang digunakan Silicon Valley Bank (SVB) berfokus terhadap pembiayaan perusahaan rintisan atau startup, atau pembiayaan kepada aset digital.
Ini, kata Bhima, perlu diwaspadai oleh pihak regulator. Pasalnya, ada beberapa perbankan di Indonesia yang memiliki anak usaha atau modal ventura yang juga bergerak di aset digital dan mendanai berbagai perusahaan rintisan.
Menurutnya, situasi saat ini secara psikologis berdampak terhadap investor. Banyak investor mulai berasumsi bahwa risiko di sektor keuangan semakin meningkat sehingga mereka mulai menggeser investasi mereka ke sektor yang cenderung aman.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.