Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/03/2023, 20:45 WIB

NEW DELHI, KOMPAS.com - India sejauh ini memberlakukan jumlah penutupan Internet tertinggi di dunia pada tahun 2022, kata pengawas advokasi Internet Access Now pada hari Selasa (27/3/2023).

Negara tersebut menduduki puncak daftar untuk tahun kelima berturut-turut.

Dari 187 penutupan internet secara global yang dicatat oleh Access Now, 84 terjadi di India, termasuk 49 di Kashmir yang dikelola India, kata kelompok advokasi hak digital yang berbasis di New York dalam sebuah laporan.

Baca juga: Unggah Video Minum Tuak, Wanita India Ditangkap Departemen Cukai

“Pihak berwenang mengganggu akses Internet setidaknya 49 kali di Kashmir karena ketidakstabilan politik dan kekerasan, termasuk serangkaian 16 perintah berturut-turut untuk penutupan gaya jam malam selama tiga hari pada Januari dan Februari 2022,” tambah laporan pengawas itu, seperti dilansir dari Arab News.

Kashmir telah lama menjadi titik konflik antara India dan musuh bebuyutan Pakistan, yang mengklaim wilayah itu secara penuh tetapi hanya menguasai sebagian.

Pada Agustus 2019, pemerintah Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata yang dipimpin oleh Perdana Menteri Narendra Modi membatalkan otonomi negara bagian Jammu dan Kashmir yang mayoritas Muslim, membaginya menjadi dua wilayah yang dikelola secara federal.

Pemerintah sejak itu secara teratur memberlakukan pembatasan komunikasi di kawasan itu atas dasar keamanan, yang dikutuk dan digambarkan oleh kelompok-kelompok HAM sebagai langkah-langkah untuk meredam perbedaan pendapat.

Militan telah memerangi kekuasaan India di Kashmir selama lebih dari tiga dekade. Negara Asia Selatan itu menyalahkan Pakistan karena mengobarkan pemberontakan. Islamabad membantah klaim tersebut.

Meskipun India sekali lagi memimpin dunia dalam penutupan Internet, tahun 2022 menandai pertama kalinya sejak 2017 ada kurang dari 100 penutupan di negara itu, kata pengawas itu.

Ukraina berada di urutan kedua, dengan militer Rusia memotong akses ke Internet setidaknya 22 kali setelah Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari tahun lalu.

Baca juga: 5,9 Juta Ton Cadangan Lithium Ditemukan di India

Halaman:
Sumber Arab News

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com