Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat WN Ukraina di Bali soal Wacana Pencabutan Visa on Arrival

Kompas.com - 20/03/2023, 20:28 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

DENPASAR, KOMPAS.com - Dinas Pariwisata Bali mencatat sebanyak 22.104 warga negara Rusia datang ke Bali menurut data di bulan Januari 2023, dan menjadikannya turis terbanyak kedua setelah Australia.

Selain Rusia, angka turis Ukraina juga bertambah, yang di bulan Januari lalu saja mencapai 2.500 orang, seperti dilaporkan Channel News Asia mengutip data pemerintah.

Ini artinya sudah ada lebih dari sepertiga total jumlah warga Ukraina yang datang ke Bali tahun lalu, yakni sekitar 7.000 orang.

Baca juga: Pengakuan WN Rusia Bekerja di Bali: Paham Ilegal, tapi Banyak Bule Lain Juga Melakukannya

Kepala Dinas Pariwisata Bali Tjokorda Bagus Pemayun membenarkan bahwa sejak perang yang terjadi di Ukraina, jumlah warga Rusia dan Ukraina yang datang ke Bali meningkat.

Rumah kedua bagi sebagian warga Ukraina

Setelah Rusia menginvasi Ukraina setahun lalu, Bali menjadi salah satu tempat yang aman bagi sebagian warga Ukraina yang harus meninggalkan tempat tinggalnya.

"Saya menerbangkan ibu saya ke Bali ketika perang terjadi di sana, melalui perbatasan ke Polandia sebelum bisa sampai ke sini. Usianya 59 tahun dan sekarang ia aman bersama saya di sini," tutur Oleksandra Makharynets, warga Ukraina yang sudah tinggal lima tahun di Bali.

Oleksandra mengaku jika Bali selalu menjadi tempat tinggal impiannya dan kini terasa lebih lengkap karena ibunya tinggal bersamanya dengan aman.

Ibunda Oleksandra saat pertama kali tiba di Bali setelah perang pecah di Ukraina.DOK OLEKSANDRA MAKHARYNETS via ABC INDONESIA Ibunda Oleksandra saat pertama kali tiba di Bali setelah perang pecah di Ukraina.
Perang juga yang membuat Valeria Rubets meninggalkan semua yang ia miliki di Kyiv, termasuk menjual mobilnya untuk kemudian pindah ke Bali tahun ini.

Ia memutuskan untuk tinggal di Bali untuk mengembalikan kesehatan mentalnya, setelah mengalami depresi akibat kondisi perang yang tak kunjung baik.

"Hampir tidak ada tempat yang aman di Ukraina sekarang. Kami cukup beruntung jika masih hidup," ujarnya yang pernah terlibat di Palang Merah.

Valeria Rubets tiba di Bali tahun ini.DOK VALERIA RUBETS via ABC INDONESIA Valeria Rubets tiba di Bali tahun ini.
Sementara Dmytro, warga Ukraina lainnya, tiba di Bali beberapa saat sebelum perang pecah di negaranya.

"Tadinya saya ke Bali hanya untuk rehat sejenak dari kesibukan dan rencananya pulang lagi ke Kyiv, tapi kemudian invasi terjadi dan saya tidak bisa pulang karena sekarang sudah tidak punya tempat untuk pulang."

Pria yang memiliki keahlian IT ini mengatakan sanak saudaranya sudah ada yang mengungsi ke beberapa negara di Eropa.

"Saya suka tinggal di Bali, mungkin kalau bisa, saya akan menetap di sini, entahlah... saya pikir semua orang Ukraina saat ini tidak bisa berencana karena situasi di sana yang tidak menentu."

Dmytro mengaku bergantung pada uang tabungannya untuk bisa hidup di Bali.

Baca juga: Media Asing Sebar Kabar Bali Usul Cabut Visa on Arrival untuk Warga Rusia dan Ukraina

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com