Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Terima Tongkat Estafet World Water Forum X, Digelar di Bali tahun 2024

Kompas.com - 09/12/2022, 21:27 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

PARIS, KOMPAS.com - Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, bersama Wayan Koster, Gubernur Bali dengan didampingi Muhammad Oemar, Duta Besar/Delegasi Tetap RI untuk UNESCO dan Prof. Ismunandar, Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, menghadiri Pertemuan Tingkat Tinggi PBB untuk Air Tanah (the United Nations Summit on Groundwater).

Agenda itu digelar di Markas Besar UNESCO di Paris, pada tanggal 7-8 Desember 2022. Pertemuan Tingkat Tinggi tersebut dihadiri 16 Menteri dari berbagai negara, serta pimpinan Badan PBB, pimpinan organisasi internasional, para pembuat kebijakan, pakar/ilmuwan dan
kelompok pemuda.

Total ada sekitar 1000 peserta yang hadir, baik secara fisik atau virtual.

Baca juga: Covid-19 Surut, KBRI Singapura Kembali Gelar Resepsi Diplomatik HUT RI

Dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, pada Sesi Pembukaan tanggal 7 Desember 2022, Menteri LHK menggarisbawahi komitmen Indonesia mengenai pentingnya sinergi kebijakan pengelolaan air tanah dalam tata kelola sumber daya air melalui pendekatan bentang alam, guna melindungi kuantitas dan kualitas sumber daya air tanah, dan pemanfaatannya secara berkelanjutan.

Penerapan konsep Smart Water Management System disebutkan dapat menjadi opsi dalam mengatasi permasalahan air tanah saat ini dan di masa mendatang, dalam kerangka kebijakan sumber daya air terpadu.

Menteri LHK mengajak semua pihak untuk bersinergi dalam kolaborasi lintas sektoral menuju pengelolaan air secara berkelanjutan. Faktor ketersediaan sumber daya air harus menjadi salah satu pertimbangan dalam rencana pembangunan; bahwa pembangunan infrastruktur harus mendukung upaya pelestarian lingkungan.

Kebijakan pengelolaan air tanah juga perlu didukung dengan penerapan teknologi pemanenan dan perlindungan sumber daya air. Tidak kalah penting adalah sinergi dengan kebutuhan masyarakat untuk penggunaan air yang
efisien untuk kegiatan pertanian.

Baca juga: Rayakan HUT ke-77 RI, KBRI Helsinki Pamerkan Cita Rasa Rempah Indonesia

Dalam kesempatan pertemuan tersebut, Menteri LHK, mewakili Pemerintah RI, mengundang seluruh peserta untuk menghadiri World Water Forum (WWF) ke-10 yang akan diselenggarakan di Bali pada bulan Mei 2024 mendatang.

Terpilihnya Bali merupakan bentuk kepercayaan masyarakat internasional terhadap peran kepemimpinan dan komitmen Indonesia dalam isu pengelolaan air.

Tidak hanya pada sesi pembukaan, undangan menghadiri WWF ke-10 juga disampaikan Menteri LHK pada Special Session on WWF tanggal
7 Desember sore hari.

Baca juga: KBRI Siapkan Rencana Evakuasi dari Irak Usai Kerusuhan Berdarah Tewaskan 23 Orang

Pada Special Session on WWF, Gubernur Bali I Wayan Koster menegaskan komitmen dan kesiapan Pemerintah Provinsi Bali untuk kesuksesan penyelenggaraan WWF ke-10. Seluruh delegasi dipastikan akan mendapatkan pelayanan terbaik, melalui keindahan alam, keunikan
budaya dan keramahtamahan masyarakat Bali.

Penyelenggaraan WWF X juga bertepatan dengan hari baik menurut kearifan lokal Bali yaitu Hari Tumpek Uye, yang merupakan Hari Penyucian dan Pemuliaan Sumber Air sebagai sumber kesejahteraan dan kebahagiaan kehidupan manusia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com