Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat WN Ukraina di Bali soal Wacana Pencabutan Visa on Arrival

Kompas.com - 20/03/2023, 20:28 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Oleksandra meminta semua pihak untuk tidak menganggap Ukraina sama dengan Rusia.DOK OLEKSANDRA MAKHARYNETS via ABC INDONESIA Oleksandra meminta semua pihak untuk tidak menganggap Ukraina sama dengan Rusia.
"Sekarang di penjara Indonesia, hanya lima warga negara Ukraina. Lima, bukan lima ratus. Lima warga Ukraina, dan bukan kasus yang besar," tambahnya.

Ia mengatakan, "menyamakan Rusia dan Ukraina merupakan hal yang menyinggungnya", terlebih banyak di antara warganya yang juga ikut berkontribusi pada kehidupan di Bali.

Ini juga disepakati oleh warga Ukraina lainnya di Bali, Oleksandra.

"Ukraina tidak sama dengan Rusia, kami tidak sama, jadi tolong jangan samakan kami," ujar Oleksandra.

"Dari sudut pandang politik, mungkin logis untuk menyatukan dua pihak yang bertikai ke dalam satu konflik yang sama, tapi kami ingin Bali bisa membedakan siapa agresor yang sesungguhnya dan siapa korbannya."

Perwakilan Ukraina pada perayaan hari multikultural di Bali Island School, bersama dengan para guru di sana.DOK OLEKSANDRA MAKHARYNETS via ABC INDONESIA Perwakilan Ukraina pada perayaan hari multikultural di Bali Island School, bersama dengan para guru di sana.
Menurut Dubes Hamianin, warga Ukraina meninggalkan negaranya bukan karena kemauan mereka, tapi karena harus menyelamatkan nyawa dan keluarga mereka.

"Dan begitu perang usai, mereka sangat ingin pulang."

"Saya cinta Bali, tapi saya ingin pulang"

Valeria berencana tinggal di Bali setidaknya selama enam bulan sampai masa berlaku visa kunjungan bisnisnya habis.

Warga Ukraina di Bali mendatangi Kantor Konsulat Ukraina di sana saat dunia memperingati setahun invasi Rusia ke negara itu.DOK DMYTRO via ABC INDONESIA Warga Ukraina di Bali mendatangi Kantor Konsulat Ukraina di sana saat dunia memperingati setahun invasi Rusia ke negara itu.
Ia belum tahu apa rencana selanjutnya.

"Saya suka alam Bali, orang-orangnya, suasananya, tapi sayangnya tinggal di sini tidak murah."

"Indonesia juga tidak punya program khusus untuk warga Ukraina yang terdampak perang, jadi saya masih belum tahu apa rencana selanjutnya."

Sementara warga Ukrania lain seperti Oleksandra yang sudah menetap di Indonesia, berusaha membantu kondisi warga sebangsanya.

"Kami selalu memikirkan apa yang bisa kami lakukan untuk warga Ukrania di sini, sambil melakukan apa yang bisa kami lakukan untuk membantu negara kami."

Dmytro berkejaran dengan saldo tabungannya yang mulai menipis.

"Saya cinta Bali, tapi saya ingin pulang," katanya.

"Sayangnya, kami tidak tahu kapan atau apakah kami bisa pulang ... Rusia telah merenggut rumah kami," tutup Dmytro.

Baca juga: Dubes Vasyl Hamianin Sesalkan Usul Gubernur Bali Cabut Visa on Arrival Warga Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com