Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Presiden Taiwan Akan Kunjungi China, Lawatan Perdana dalam 70 Tahun

Kompas.com - 20/03/2023, 19:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

TAIPEI, KOMPAS.com – Mantan Presiden Taiwan Ma Ying-jeou dijadwalkan mengunjungi China pada pekan depan.

Itu akan menjadi kunjungan perdana dari pemimpin atau mantan pemimpin Taiwan ke China dalam lebih dari 70 tahun terakhir, sebagaimana dilansir AFP.

Ma, politikus dari Partai Kuomintang (KMT) yang ramah terhadap Beijing, menjabat sebagai Presiden Taiwan antara 2008 hingga 2016.

Baca juga: Taiwan Peringatkan Honduras Tak Tergoda Racun dari China

Saat menjabat sebagai presiden, Ma membawa Taiwan menjalin hubungan yang mesra dengan China. Puncaknya, dia bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Singapura pada 2015.

Akan tetapi, kemesraan Taiwan dan China berakhir ketika masa jabatan Ma berakhir, digantikan oleh Tsai Ing-wen dari Partai Progresif Demokratik (DPP).

Tsai bersikap lebih tegas dan menonjolkan kedaulatan Taiwan.

Berbagai kebijakan yang diambil Tsai membuat China memberikan tekanan militer, diplomatik dan ekonomi yang kuat terhadap Taiwan. China selalu mengeklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya.

Taiwan akan mengadakan pemilihan presiden tahun depan. KMT dan DPP menjadi partai politik utama yang bersaing memperebutkan posisi teratas.

Baca juga: Taiwan Luncurkan Drone Tempur Portabel Pertama Buatan Dalam Negeri

Rencana kunjungan ke China

Juru bicara Ma mengatakan, kunjungan sang mantan Presiden Taiwan ke China dijadwalkan berlangsung antara 27 Maret hingga 7 April.

Juru bicara tersebut menambahkan, kunjungan Ma ke China bertujuan untuk membantu mengurangi ketegangan.

Dia menambahkan, Ma juga berencana memberikan penghormatan kepada leluhurnya di China dan mempromosikan pertukaran pemuda.

Di sisi lain, DPP mengutuk rencana kunjungan Ma. Partai tersebut menuduh Ma mengekor terhadap agenda pro-Beijing.

Baca juga: Honduras Berpaling dari Taiwan, Pilih Jalin Hubungan dengan China

“Rakyat Taiwan tidak dapat menerima pensiunan kepala negara menjadi pion dalam promosi penyatuan PKC (Partai Komunis China),” kata DPP dalam sebuah pernyataan.

Di Beijing, Kantor Urusan Taiwan pada Senin menyambut baik kabar kunjungan Ma. Kantor tersebut menawarkan bantuan yang diperlukan.

Rencana kunjungan Ma ke China muncul usai serangkaian pertukaran baru-baru ini antara Beijing dengan pejabat KMT.

Bulan lalu, Wakil Ketua KMT Andrew Hsia melakukan perjalanan sembilan hari ke China, dilanjutkan dengan kunjungan delegasi pejabat Shanghai ke Taipei.

Baca juga: China Kian Mendominasi Panggung Dunia, Butuh Dukungan Kuasai Taiwan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com