Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badan Obat Eropa Tolak Pemindahan Pusat Bisnis Seks Amsterdam ke Dekat Kantornya

Kompas.com - 09/03/2023, 10:48 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

AMSTERDAM, KOMPAS.com - Badan obat Eropa menegaskan bahwa mereka sangat menentang pembentukan "pusat erotis" bertingkat di dekat kantor pusatnya di Amsterdam.

Rencana ini awalnya disebut sebagai bagian dari rencana kota untuk memindahkan pekerja seks dari Red Light District yang bersejarah.

Badan Obat-obatan Eropa (EMA), yang pindah ke Amsterdam dari London pada tahun 2019 setelah Inggris memilih untuk meninggalkan UE, mengatakan sangat prihatin tentang proyek tersebut.

Baca juga: Ratusan Aktivis Iklim Serbu Bandara Amsterdam dan Blokir Jalan Pesawat Jet Pribadi

Seperti dilansir dari Guardian, mereka takut akan gangguan, perdagangan, narkoba, mabuk, dan perilaku tidak tertib lainnya.

Amsterdam memang bertujuan menutup hampir setengah rumah bordil di distrik lampu merah, memindahkan penyewa mereka ke lokasi baru.

Bulan lalu, pihak terkait mengumumkan tiga kemungkinan situs, dua di antaranya berjarak 10 menit berjalan kaki dari gedung EMA di kawasan bisnis selatan Amsterdam.

"Agensi ini mengambil tindakan pada tingkat politik dan diplomatik tertinggi yang sesuai, dalam koordinasi penuh dengan Komisi Eropa, untuk memastikan lingkungan kerja yang aman bagi staf dan ahli," kata juru bicara EMA kepada kantor berita ANP.

Wali Kota Amsterdam, Femke Halsema, mengatakan setidaknya ada satu kilometer antara EMA dan kedua lokasi terdekat.

"Polisi melihat sedikit risiko keamanan dan pekerjaan seks akan dilakukan di dalam ruangan, tanpa penonton jalanan seperti di distrik lampu merah," katanya kepada harian Belanda Het Parool.

Pusat erotis yang diusulkan diharapkan menampung sekitar 100 pekerja seks dan mencakup ruang untuk bar, restoran, kehidupan malam, dan hiburan erotis.

Baca juga: Aturan Baru Red Light District, Isap Ganja Ilegal, Alkohol Dibatasi

Halsema sebelumnya mengatakan dia ingin itu menjadi tempat yang memiliki beberapa kelas dan perbedaan.

"Bisnis seks di Amsterdam tidak akan pernah hilang," katanya dalam sebuah pernyataan bulan lalu.

"Tetapi situasi di pusat kota tidak berkelanjutan ... karena arus turis yang secara teratur berperilaku buruk dan menyebabkan gangguan," tambahnya.

Baca juga: Red Light District Amsterdam: Kawasan Prostitusi Legal Paling Berkelas

Pusat baru, katanya, akan mengurangi tekanan pada distrik lampu merah lama.

"Ini akan menciptakan tempat luar biasa di mana pekerja seks dapat bekerja dengan aman, legal dan tidak terganggu, dan pengunjung dapat mengharapkan penawaran erotika, budaya, dan hiburan yang luas," ujarnya.

Namun, kelompok penduduk di ketiga lokasi yang mungkin telah menantang rencana tersebut.

Baca juga: Pria Ini Pesan Pekerja Seks di Hotel, Ternyata yang Datang Istrinya, Semua Kaget

EMA mengatakan dalam pernyataannya sulit untuk melihat bagaimana relokasi distrik lampu merah tidak juga akan merelokasi masalah yang terkait dengannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com