Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Hibahkan Rumah Sakit Lapangan ke Turkiye

Kompas.com - 28/02/2023, 23:06 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

ANKARA, KOMPAS.com - Misi Medis Kedaruratan Pemerintah Indonesia yang tergabung dalam Ina-EMT resmi berakhir pada Senin (27/2/2023) sore waktu setempat.

Berakhirnya misi tersebut ditandai dengan penandatanganan berita acara hibah Rumah Sakit Lapangan Indonesia di Kota Hassa, Hatay dari pemerintah dan rakyat Indonesia kepada Pemerintah Turkiye.

Prosesi itu dilakukan oleh Dubes RI untuk Turkiye Lalu Muhamad Iqbal dan perwakilan Kementerian Kesehatan Turkiye, Arif Cetin.

Baca juga: KBRI Ankara Distribusikan Lagi Bantuan ke WNI Terdampak Gempa Turkiye

Dengan ini, Kementeeian Kesehatan Turki selanjutnya akan alih kelola rumah sakit lapangan tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Indonesia juga menyerahkan kembali empat kontainer bantuan bahan makanan instan dari Kementerian Pertahanan RI.

“Hampir seluruh rumah sakit permanen di wilayah terdampak gempa sudah diaktifkan kembali. Namun, keberadaan rumah sakit lapangan akan sangat membantu mengurangi beban rumah sakit yang ada. Khususnya Rumah Sakit Lapangan Indonesia, dalam 10 hari terakhir paling tinggi jumlah pelayanannya dibandingkan dengan rumah sakit lapangan lainnya di Provinsi Hatay,” ujar Dubes Iqbal dalam keterangan tertulis yang dirilis oleh KBRI Ankara.

Dia bercerita, pemerintah dan masyarakat Turkiye di Hatay tampak sangat mengapresiasi kehadiran perwakilan dari KBRI Ankara serta pemberian hibah maupun bantuan dari Indonesia.

Acara penutupan misi kemanusiaan Ina-EMT serta penandatanganan hibah rumah sakit lapangan tersebut juga dihadiri oleh Gubernur Yozgat, Ziya Polat, perwakilan kementerian sosial dan keluarga, Komandan Jandarma wilayah Hassa, Lurah, serta sejumlah masyarakat sekitar.

Baca juga: Turkiye Akan Kembali Bahas Keanggotaan NATO dengan Swedia dan Finlandia pada 9 Maret

Rumah sakit lapangan yang dioperasikan oleh Ina-EMT sebagai respons dalam membantu penanganan gempa Turkiye memiliki sejumlah fasilitas.

Ini termasuk 18 tenda pelayanan medis milik MDMC Muhammadiyah dan Kementerian Kesehatan, serta 11 tenda pendukung milik BNPB, Polri dan TNI.

Keseluruhan fasilitas tersebut berlokasi di satu komplek di Kota Hassa, Provinsi Hatay, yang menjadi salah satu daerah paling terdampak gempa dahsyat berkekuatan M 7,8 pada 6 Februari 2023 lalu.

Rumah sakit lapangan Ina-EMT memiliki 119 personel dari unsur Kementerian Kesehatan RI, MDMC Muhammadiyah, TNI, Polri, IDI dan asosiasi-asosiasi dokter spesialis.

Sejak mulai beroperasi penuh pada 15 Februari 2023, rumah sakit lapangan Ina-EMT selalu didatangi pasien melebihi kapasitas normalnya yang 150 pasien perhari.

Di hari-hari menjelang berakhirnya misi, rumah sakit lapangan Ina-EMT bahkan masih melayani sampai dengan 400 pasien hingga pukul 12.00 malam hari.

Baca juga: Jelang Akhiri Pelayanan, Rumah Sakit Lapangan Indonesia Diserbu Pasien Turkiye

“Sangat mengharukan dan membanggakan melihat sambutan serta kepercayaan luar biasa yang ditunjukkan masyarakat di Hatay kepada rumah sakit lapangan Ina-EMT,” ujar Bambang SP, Ketua Misi Kemanusiaan dari BNPB, yang mengkoordinasikan keikutsertaan Ina-EMT dalam misi kemanusiaan Pemerintah RI di Turkiye kali ini.

Dengan berakhirnya misi medis kedaruratan ini, sekarang tinggal dua misi kemanusiaan yang dilakukan Pemerintah Indonesia di Turkiye kaitannya dengan membantu penanganan gempa.

Pertama, misi perlindungan WNI di wilayah terdampak. Kedua, misi angkutan udara kemanusiaan dengan diperpanjangnya tugas Hercules C-130 TNI AU.

Pesawat bersama seluruh awaknya disebut masih akan ikut membantu angkutan logistik kemanusiaan ke wilayah terdampak hingga pertengahan Maret 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Global
Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Global
Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Global
Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Global
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Global
Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com