Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Ungkap Satu-satunya Cara untuk Selesaikan Perang Rusia-Ukraina

Kompas.com - 24/02/2023, 10:14 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,TASS

BEIJING, KOMPAS.com – China mengungkap satu-satunya cara yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan krisis di Ukraina akibat invasi Rusia.

Diberitakan Kantor berita Rusia, TASS, Kementerian Luar Negeri China telah menerbitkan proposal tentang penyelesaian politik krisis di Ukraina di situs web mereka pada Jumat (24/2/2023).

Nah, dalam dokumen tersebut, diungkap satu-satunya cara yang meski ditempuh untuk menyelesaikan konflik Ukraina, yakni dengan dialog dan negosiasi.

Baca juga: 6 Negara Ini Memihak Rusia dalam Pemungutan Suara Resolusi PBB tentang Perang Ukraina

"Negosiasi damai harus dimulai. Dialog dan negosiasi adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan krisis di Ukraina. Semua upaya yang ditujukan untuk menyelesaikan krisis secara damai perlu didorong dan didukung," kata Kemenlu China.

Menurut TASS, dalam dokumen 12 poin tentang penyelesaian politik krisis di Ukraina tersebut, China juga turut menyerukan de-eskalasi dan gencatan senjata di Ukraina.

“Semua pihak harus menunjukkan rasionalitas dan menahan diri; menghindari memicu ketegangan atau mengambil langkah-langkah untuk memperparah konflik; mencegah eskalasi lebih lanjut dan mencegah situasi lepas kendali; membantu kontak antara Rusia dan Ukraina dan dimulainya kembali dialog langsung; serta mendorong de-eskalasi bertahap sampai api dan permusuhan benar-benar berhenti," kata dokumen itu.

Kantor berita AFP juga melaporkan, bahwa dalam naskah yang diterbitkan Kemenlu China di situs web mereka, Beijing telah meminta Rusia dan Ukraina untuk melanjutkan penyelenggaraan pembicaraan damai secepat mungkin.

Baca juga: PBB Setujui Resolusi Tuntut Rusia Mundur dari Ukraina Segera dan Tanpa Syarat

China juga menekankan bahwa Moskwa dan Kyiv tak boleh menggunakan senjata nuklir dalam konflik mereka.

"Semua pihak harus mendukung Rusia dan Ukraina dalam bekerja dalam arah yang sama dan melanjutkan dialog langsung secepat mungkin," kata naskah yang dirilis di situs Kementerian Luar Negeri China.

Presiden Rusia Vladimir Putin diketahui pernah mengancam akan menggunakan senjata nuklir dalam konflik tersebut.

China kali ini memperjelas penentangannya tidak hanya terhadap penggunaan senjata nuklir, tetapi juga ancaman pengerahannya.

"Senjata nuklir tidak boleh digunakan dan perang nuklir tidak boleh dilakukan. Ancaman atau penggunaan senjata nuklir harus ditentang," ungkap pernyataan itu.

Melindungi warga sipil

Selain itu, China menyoroti pula perlunya melindungi warga sipil oleh Rusia dan Ukraina.

"Pihak yang berkonflik harus benar-benar mematuhi hukum humaniter internasional, menghindari menyerang warga sipil atau fasilitas sipil," beber Kemenlu China.

Baca juga: China Desak Rusia-Ukraina Lanjutkan Pembicaraan dan Tak Gunakan Nuklir

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com