Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas Gempa Turkiye dan Suriah Lampaui 46.000 Jiwa, Upaya Pencarian dan Penyelamatan Segera Dihentikan

Kompas.com - 19/02/2023, 07:46 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KAHRAMANMARAS, KOMPAS.com – Korban tewas akibat gempa di Turkiye dan Suriah melampaui 46.000 jiwa hingga Sabtu (18/2/2023). Meski demikian, jumlah koran tewas diprediksi masih akan terus meningkat.

Dilansir dari Reuters, sekitar 345.000 bangunan di Turkiye telah hancur akibat gempa dan masih ada banyak orang yang hilang.

Di tengah banyaknya korban tewas, kekhawatiran terus berkembang di Suriah. World Food Programme (WFP) mendesak otoritas di Suriah barat laut untuk berhenti memblokade akses ke wilayah di mana ribuan korban gempa membutuhkan bantuan.

Baca juga: 2 WNI yang Hilang Kontak Setelah Gempa Turkiye Ditemukan Meninggal di Diyarbakir

12 hari setelah gempa mengguncang Turkiye dan Suriah, tim penyelamat dari Kirgistan mencoba keluarga asal Suriah berjumlah lima orang dari puing-puing bangunan di Kota Antakya, Turkiye.

Keajaiban pada hari ke-12 pascagempa bumi juga kembali terjadi di mana tiga orang, termasuk seorang anak, diselamatkan hidup-hidup.

“Kami mendengar teriakan saat kami menggali hari ini satu jam yang lalu. Saat kami menemukan orang yang masih hidup, kami selalu bahagia,” kata Atay Osmanov, anggota tim penyelamat, kepada Reuters.

Baca juga: Keajaiban Berlanjut, 3 Korban Gempa Turkiye Ditemukan Hidup Setelah 13 Hari Tertimbun

Kepala Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD) Yunus Sezer mengatakan, upaya pencarian dan penyelamatan sebagian besar akan dihentikan pada Minggu (19/2/2023) malam.

Korban tewas di Turkiye mencapai 40.642 jiwa sementara Suriah melaporkan lebih dari 5.800 kematian, jumlah korban yang tidak berubah selama berhari-hari.

Berbicara kepada Reuters di sela-sela Konferensi Keamanan Munich, Direktur WFP David Beasley mengatakan pemerintah Suriah dan Turkiye telah bekerja sama dengan sangat baik, tetapi operasinya terhambat di Suriah barat laut.

Baca juga: Dosen UII Hilang Kontak, KJRI Istanbul Bantu Penelusuran, KBRI Ankara Sebut Kecil Kemungkinan Terkait Gempa

Pekan lalu, WFP mengatakan, stok bantuan di sana sudah habis. Badan tersebut lantas menyerukan agar lebih banyak perbatasan dibuka dari Turkiye.

“Masalah yang kami hadapi (adalah) operasi lintas garis ke Suriah barat laut di mana otoritas Suriah barat laut tidak memberi kami akses yang kami butuhkan,” kata Beasley.

“Waktu hampir habis dan kami kehabisan uang. Operasi kami menghabiskan sekitar 50 juta dollar AS per bulan untuk tanggap gempa saja, jadi kecuali Eropa menginginkan gelombang baru pengungsi, kami perlu mendapatkan dukungan yang kami butuhkan,” tambah Beasley.

Sebagian besar korban gempa di Suriah berasal dari kawasan barat laut. Daerah tersebut dikendalikan oleh pasukan pemberontak yang melawan rezim Presiden Bashar al-Assad.

Baca juga: UPDATE Gempa Turkiye dan Suriah, 45.472 Orang Tewas, Banyak Tim Penyelamat Mulai Pergi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com