KYIV, KOMPAS.com – Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-358 pada Kamis (16/2/2023) sejak dimulai pada 24 Februari 2022.
Berikut kami rangkumkan serangan Rusia ke Ukraina hari ke-358, sebagaimana dilansir Reuters.
Baca juga: Belarus Mau Berperang Bersama Rusia di Ukraina, Asalkan...
Rusia menghujani Ukraina dengan rudal pada malam hari dan menghantam kilang minyak terbesar Ukraina.
Angkatan udara Ukraina melaporkan, sebanyak 32 rudal diluncurkan Rusia. Sekitar setengah dari jumlah tersebut berhasil ditembak jatuh.
Sistem pertahanan udara di Ukraina selatan menjatuhkan delapan rudal Kalibr yang ditembakkan dari sebuah kapal di Laut Hitam.
Menteri Energi Ukraina dan operator jaringan listrik Ukraina memberi isyarat bahwa serangan udara Rusia tidak menyebabkan gangguan besar pada pasokan listrik.
Baca juga: Rusia Kehilangan 50 Persen Armada Tank Terbaik dalam Perang di Ukraina
Rusia biasanya melakukan gelombang serangan udara besar pada siang hari dan menyerang fasilitas energi.
Namun, pejabat Ukraina menyampaikan bahwa Rusia mulai menyesuaikan strategi, termasuk menggunakan balon udara untuk pengintaian.
Sebanyak enam balon Rusia terlihat di atas Kyiv dan sebagian besar ditembak jatuh setelah diserang oleh pertahanan udara.
Baca juga: Ukraina Tembak Jatuh Balon Pengintai Diduga dari Rusia
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Rabu (15/2/2023), pasukan Ukraina mundur dalam menghadapi serangan Rusia di wilayah Luhansk, meskipun tidak memberikan rincian.
Kantor Kepresidenan Ukraina Volodymyr Zelensky menuturkan, pasukan Ukraina memukul mundur beberapa serangan Rusia tetapi situasinya tetap sulit.
Pasukan Rusia telah melancarkan serangan ke beberapa permukiman, termasuk Paraskoviivka, Opytne, dan Klishchiivka menurut analis militer Ukraina.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-357 Serangan Rusia ke Ukraina: Swiss Tolak Pasok Amunisi | Balon Ditembak di Kyiv
Negara-negara Uni Eropa berada di jalur yang bagus untuk mengadopsi sanksi baru terhadap Rusia tepat pada peringatan satu tahun invasi Moskwa.
Masa depan kekuasaan Presiden Rusia Vladimir Putin menjadi kurang pasti setelah invasi Ukraina, kata seorang pejabat Barat.
Presiden Belarus Alexander Lukashenko mengatakan, Moskwa tidak pernah meminta Minsk untuk berperang di Ukraina.
Baca juga: Ribuan Anak Ukraina Berada di Kamp Rusia, Disusupi Pendidikan Pro-Invasi
Lukashenko menuturkan, dia hanya akan mengirim pasukannya berperang bersama Rusia jika negara lain menyerang Belarus.
Majelis Umum PBB akan memberikan suara minggu depan pada rancangan resolusi yang menekankan perlunya mencapai perdamaian yang adil dan abadi di Ukraina.
Negara-negara NATO meningkatkan produksi amunisi artilerinya.
Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi mengatakan Jepang akan mengundang Menteri Luar Negeri Ukraina ke pertemuan para menteri luar negeri G7 yang akan diadakan di Jerman pada 18 Februari.
Baca juga: Jelang 1 Tahun Invasi Rusia, Putin Perintahkan Pasukan Maju di Ukraina Timur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.