Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Gempa Turkiye dan Suriah, Korban Tewas Naik Jadi 2.300 Orang

Kompas.com - 06/02/2023, 22:44 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

DIYARBAKIR, KOMPAS.com - Jumlah korban gempa Turkiye dan Suriah yang ditemukan meninggal dunia terus bertambah.

Teranyar, jumlahnya mencapai lebih dari 2.300 orang di kedua negara.

Di Turkiye, pejabat setempat melaporkan jumlah korban jiwa sudah menyentuh angka 1.498 orang.

Baca juga: Gempa Turkiye dan Suriah Sudah Tewaskan Hampir 1.800 Orang, 45 Negara Tawarkan Bantuan, Ini Daftarnya

Sedangkan di Suriah, media pemerintah dan sumber medis menyatakan, sebanyak 810 orang telah ditemukan tewas di bagian Suriah baik yang dikuasai pemberontak maupun dikuasai pemerintah.

Dengan ini, total korban gempa Turkiye dan Suriah mencapai 2.308 jiwa.

Turkiye dan Suriah telah dilanda gempa dahsyat bermagnitudo 7,8 pada Senin (6/2/2023) dini hari.

Ini merupakan gempa paling kuat yang pernah melanda Turkiye dan Suriah dalam hampir seabad terakhir.

 

Gempa bahkan dilaporkan bisa dirasakan hingga Greenland.

Gempa berkekuatan magnitudo 7,8 terakhir yang terjadi di Turkiye adalah pada 1939.

Ketika itu, ada 33.000 orang yang meninggal dunia di provinsi Erzincan timur.

Baca juga: 1.200 Orang Tewas, Ini Penyebab Kenapa Gempa Turkiye-Suriah Begitu Mematikan

Gempa susulan

Nyatanya, Turkiye dan Suriah tak hanya diguncang gempa sekali pada hari ini.

Ada puluhan gempa susulan yang dilaporkan telah terjadi.

Salah satunya bahkan berkekuatan magnitudo 7,5 yang terjadi pada Senin sore.

Jumlah korban jiwa pun dilaporkan dapat bertambah karena petugas masih dalam melanjutkan evakuasi.

Tim penyelamat tampak menggunakan alat berat maupun tangan kosong untuk memindahkan puing-puing.

Mereka berharap menemukan korban selamat, yang dalam beberapa kasus mereka dapat terdengar memohon bantuan di bawah puing-puing.

"Karena saya tinggal di zona gempa, saya terbiasa terguncang. Tapi ini pertama kalinya kami mengalami hal seperti itu. Kami pikir ini adalah kiamat," kata Melisa Salman, seorang reporter di Kota Kahramanmaras, Turkiye kepada AFP.

Kepala Pusat Gempa Nasional Suriah, Raed Ahmed, menyebut gempa Turkiye kali ini adalag gempa bumi terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah Pusat Gempa Nasional Suriah.

Korban selamat yang terkejut di Turkiye pun tampak bergegas keluar ke jalan-jalan yang tertutup salju dengan piyama.

Baca juga: UPDATE Gempa Turkiye dan Suriah, Lebih dari 1.200 Orang Tewas

Mereka menyaksikan petugas penyelamat menggali puing-puing rumah yang rusak dengan tangan.

"Tujuh anggota keluarga saya berada di bawah puing-puing. Kakak saya dan ketiga anaknya ada di sana. Juga suaminya, ayah mertuanya, dan ibu mertuanya," kata Muhittin Orakci, seorang korban selamat di Kota Diyarbakir, Turkiye kepada AFP.

Gempa Turkiye dan Suriah pertama terjadi pada pukul 04.17 waktu setempat (01.17 GMT).

Pusat gempa berada di kedalaman sekitar 18 kilometer di dekat Kota Gaziantep di Turkiye, yang merupakan rumah bagi sekitar 2 juta penduduk, kata Survei Geologi AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com