Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Presiden Rusia: Jika AS Terus Pasok Senjata, Seluruh Ukraina akan Terbakar

Kompas.com - 04/02/2023, 21:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com - Mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev mengatakan pasokan persenjataan Amerika Serikat yang lebih canggih ke Ukraina hanya akan memicu lebih banyak serangan balasan dari Rusia.

"Semua Ukraina yang tetap berada di bawah kekuasaan Kyiv akan terbakar," kata jurnalis Nadana Fridrikhson mengutip ucapan Medvedev dalam wawancara tertulisnya.

Fridrikhson bertanya kepada Medvedev, yang menjadi wakil ketua Dewan Keamanan dan salah satu tokoh pro-perang Rusia, apakah penggunaan senjata jarak jauh dapat memaksa Rusia untuk bernegosiasi dengan Kyiv.

Baca juga: AS Izinkan Uang Sitaan dari Oligarki Rusia Dipakai Bangun Ulang Ukraina

"Hasilnya justru sebaliknya," jawab Medvedev, dalam komentar yang diposting Fridrikhson di saluran Telegramnya, seperti dilansir dari Reuters.

"Hanya orang-orang gila moral, yang jumlahnya cukup banyak baik di Gedung Putih maupun di Capitol, yang dapat berdebat seperti itu," tambahnya.

Pentagon mengatakan pada hari Jumat (3/2/2023) bahwa roket baru yang akan menggandakan jangkauan serangan Ukraina termasuk dalam paket bantuan militer AS terbaru senilai hampir 2,2 miliar dollar AS.

Menjelang peringatan pertama invasi pada 24 Februari, pasukan Rusia telah berada di belakang kaki selama delapan bulan terakhir.

Meski begitu, Rusia tidak sepenuhnya mengendalikan salah satu dari empat provinsi Ukraina yang secara sepihak telah dinyatakan Moskwa sebagai bagian dari Rusia.

Presiden Vladimir Putin menyebut kampanye Rusia di Ukraina sebagai pertahanan eksistensial melawan Barat yang agresif.

Putin, sama seperti Medvedev, beberapa kali mengacungkan ancaman respons nuklir, dengan mengatakan Rusia akan menggunakan semua cara yang tersedia untuk melindungi dirinya sendiri dan rakyatnya.

Baca juga: China: Rasa Saling Percaya dengan Rusia Kian Meningkat

Ditanya apa yang akan terjadi jika senjata yang dijanjikan Washington kepada Ukraina akan menyerang Crimea, yang direbut Rusia dari Ukraina pada 2014 , Medvedev mengatakan Putin telah menangani masalah tersebut dengan jelas.

“Kami tidak membatasi diri dan, tergantung pada sifat ancamannya, kami siap menggunakan semua jenis senjata. Sesuai dengan dokumen doktrinal kami, termasuk dasar-dasar pencegahan nuklir,” katanya.

"Saya dapat meyakinkan Anda bahwa jawabannya akan cepat, tangguh, dan meyakinkan," tambahnya.

Baca juga: G7 dan Eropa Sepakat Batasi Harga Solar Rusia

Doktrin nuklir Rusia mengizinkan serangan nuklir setelah agresi terhadap Federasi Rusia dengan senjata konvensional ketika keberadaan negara terancam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com