Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Sebenarnya Pelaku Ledakan Masjid di Pakistan yang Tewaskan Banyak Polisi?

Kompas.com - 01/02/2023, 14:31 WIB
BBC News Indonesia,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

Sekitar satu dekade yang lalu, TTP mengancam akan membuat Pakistan tidak stabil dengan melancarkan serangan dari daerah yang dikuasainya di sepanjang perbatasan pegunungan dengan Afghanistan.

Daerah itu sendiri telah menjadi sarang aktivitas militan selama beberapa dekade.

Salah satu serangan Taliban Pakistan yang paling terkenal dan dikutuk secara internasional terjadi pada Oktober 2012, ketika siswi Malala Yousafzai ditembak.

Dia telah berkampanye untuk pendidikan anak perempuan.

Pada 2014, sebuah serangan berlangsung di sebuah sekolah di Peshawar yang menewaskan 141 orang, kebanyakan anak-anak.

TTP tidak mengeklaim bertanggung jawab atas serangan itu, namun militer Pakistan melancarkan aksi besar-besaran pascakejadian.

Baca juga: UPDATE Ledakan di Masjid Pakistan, 61 Orang Tewas, Kebanyakan Polisi

Dalam aksi tersebut, tentara menghancurkan pusat-pusat militan dan mendorong mundur kelompok itu hingga ke Afghanistan.

Pengaruh TTP di Pakistan jauh berkurang dan insiden kekerasan militan di dalam negeri menurun drastis.

Akan tetapi, serangan TTP dan kelompok lainnya telah meningkat lagi dalam beberapa tahun terakhir di barat laut Pakistan.

Setelah Taliban merebut kendali atas Afghanistan pada 2021, mantan PM Pakistan Imran Khan menawarkan kesempatan kepada para militan yang bersembunyi di perbatasan untuk kembali ke kampung halaman -dengan syarat mereka meletakkan senjata.

Para militan kembali ke Pakistan tetapi tidak setuju menyerahkan senjata mereka dan di situlah masalah saat ini dimulai. Hal ini menyebabkan dialog yang dimulai oleh Imran Khan terhenti.

Para pemimpin politik dan militer yang baru menjabat setelah Imran Khan tersingkir tahun lalu tidak setuju dengan tuntutan para militan. Pemerintah pun berhenti berdialog dengan Taliban Pakistan.

Baca juga: UPDATE Ledakan di Masjid Pakistan, 61 Orang Tewas, Kebanyakan Polisi

Akibatnya TTP mengakhiri gencatan senjata pada bulan November 2022 dan melanjutkan serangan.

Ashraf Ali, yang menjalankan organisasi donor darah, mengatakan orang-orang di Peshawar hidup dalam ketakutan.

"Saya, bersama keluarga saya dan semua warga, mengalami trauma mendalam. Orang-orang di sini ketakutan," kata dia kepada BBC.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com