Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Buruk di Mekkah Diprediksi Berlanjut, Masjidil Haram Siap Siaga

Kompas.com - 03/01/2023, 08:25 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Arab News

MEKKAH, KOMPAS.com - Presidensi Umum untuk urusan Dua Masjid Suci Kerajaan Arab Saudi telah memobilisasi berbagai peralatan dan tenaga untuk menghadapi kondisi akibat musim hujan di Masjidil Haram, Mekkah sejak Senin (2/1/2023).

Diberitakan Arab News, area mataf, area salat, pintu masuk, dan pintu keluar telah disiapkan untuk menghadapi curah hujan.

Presidensi Umum untuk urusan Dua Masjid Suci memastikan, upaya telah diintensifkan untuk memastikan bahwa air hujan di lantai akan siap langsung dikeringkan guna memastikan keselamatan jemaah selama mereka melakukan ritual ibadah.

Baca juga: Untuk Kali Pertama Sejak Pandemi, Raja Salman Shalat Idul Fitri Langsung di Masjidil Haram...

Hujan dianggap sebagai tanda rahmat dalam Islam.

Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi telah memperingatkan bahwa cuaca buruk dapat berlanjut hingga Jumat (6/1/2023).

Ini berartu hujan lebat yang dapat disertai hujan es, kabut dengan jarak pandang rendah, dan gelombang tinggi di sepanjang pantai.

"Badai petir akan berlanjut di sebagian besar wilayah di Kerajaan mulai dari Minggu, 1 Januari hingga Jumat, 6 Januari 2023," cuit Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi (NCM).

NCM pun mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan ketika meramalkan hujan lebat akan terjadi di Mekkah, Madinah, dan wilayah Perbatasan Utara pada pekan ini.

Sementara itu, Otoritas Arab Saudi telah memutuskan untuk menangguhkan kelas tatap muka pada Senin dan Selasa di semua sekolah di Makkah, Jeddah, dan Rabigh.

Baca juga: Masjidil Haram, Masjid Terbesar di Dunia dan Sejarah Kemuliaannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com