KYIV, KOMPAS.com – Masih ada beberapa hal baru yang terjadi “mewarnai” perang Rusia-Ukraina hari ke-310 pada Jumat (30/12/2022).
Ini termasuk, Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan panggilan video dengan Presiden China Xi Jinping dan dia menyatakan keinginan bisa meningkatkan kerja sama militer antara kedua negara.
Sementara itu, Persatuan Sepak Bola Rusia atau Russian Football Union (RFU) telah mengadakan pertemuan komite eksekutif dan menyatakan keinginan timnas bisa tanding lagi di laga internasional.
Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-310 yang dapat Anda simak:
Tentara Ukraina mengatakan pada Jumat, bahwa mereka berhasil menangkis serangan pesawat tak berawak atau drone pada Kamis (29/12/2022) malam.
Ini termasuk terjadi di ibu kota Kyiv, sehari setelah Rusia meluncurkan rentetan rudal di negara yang dilanda perang itu.
"Pada malam 29-30 Desember, musuh menyerang Ukraina dengan drone kamikaze buatan Iran," kata Angkatan Udara Ukraina dalam sebuah pernyataan di media sosial, sebagaimana dikutip dari AFP.
Angkatan Udara Ukraina menambahkan, bahwa total 16 drone diluncurkan dari arah tenggara dan utara dan semuanya telah dihancurkan oleh pertahanan udara Ukraina.
Di ibu kota Kyiv, pemerintah kota mengumumkan peringatan udara pada pukul 02.12 waktu setempat (24.12 GMT), yang berlangsung selama lebih dari dua jam.
Walikota Kyiv, Vitali Klitschko kemudian mengatakan ibu kota diserang dengan tujuh drone yang dua di antaranya ditembak jatuh saat mendekat dan lima di atas kota.
"Tidak ada korban jiwa, namun puing-puing yang berjatuhan merusak jendela di dua bangunan di lingkungan barat daya," tambahnya.
Pada perang Rusia-Ukraina hari ke-310, pihak berwenang Rusia mengumumkan bahwa tentara dan pegawai negara yang dikerahkan di Ukraina akan dibebaskan dari pajak penghasilan.
Tindakan baru itu menyangkut semua pertempuran di empat wilayah Ukraina yang telah dinyatakan Rusia sebagai miliknya, yakni Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia.
Berdasarkan aturan yang diterbitkan pada Kamis malam, Juru bicara Kremlin Dmitri Peskov menyebut, tentara, polisi, anggota dinas keamanan, dan pegawai negara Rusia lainnya yang bertugas di empat wilayah tidak lagi harus memberikan informasi tentang pendapatan, pengeluaran, serta aset mereka.
Sanksi olahraga yang dikenakan pada Rusia dan Belarus atas invasi Ukraina harus tetap berlaku pada tahun 2023.
Hal itu ditegaskan oleh Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada hari Jumat.
Presiden IOC Thomas Bach mengatakan, atlet Ukraina memiliki solidaritas penuh Gerakan Olimpiade dan IOC ingin melihat tim Ukraina yang kuat di Olimpiade Paris 2024.
IOC sebelumnya telah memberikan sanksi kepada Rusia dan Belarus tidak boleh ada acara olahraga internasional yang diselenggarakan atau didukung di kedua negara.
Selain itu, simbol nasional negara-negara tersebut tidak boleh ditampilkan di acara olahraga mana pun.
"Sanksi terhadap negara dan pemerintah Rusia dan Belarus ini harus dan akan tetap berlaku," kata Bach dalam pesan Tahun Baru 2023.
Dia menegaskan, IOC mendukung para atlet dan anggota komunitas Olimpiade Ukraina di mana pun.
"Di Tahun Baru, para atlet Ukraina dapat mengandalkan komitmen penuh untuk solidaritas ini dari IOC dan seluruh Gerakan Olimpiade. Kami ingin melihat tim yang kuat dari Ukraina di Olimpiade Paris 2024 dan Olimpiade Musim Dingin Milan Cortina 2026," ucap dia.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-306 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Drone di Engels, Permintaan Menlu Kuleba
Persatuan Sepak Bola Rusia mengatakan pada Jumat, bahwa pihaknya ingin timnas Rusia kembali ke kompetisi internasional.
Mereka mengatakan demikian setelah Rusia menyebut dapat meninggalkan UEFA dan mencari keanggotaan dengan konfederasi Asia.
Badan pengatur sepak bola Eropa, UEFA, telah melarang Moskwa dari kompetisi setelah Presiden Vladimir Putin mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari.
Pertemuan komite eksekutif Persatuan Sepak Bola Rusia pada hari Jumat memutuskan tidak beralih dulu ke Asia untuk saat ini.
"Kami memang sedang mempertimbangkan opsi untuk kembali ke kompetisi UEFA sesegera mungkin," kata Alexander Dyukov, presiden Persatuan Sepak Bola Rusia.
"Penting bagi kami untuk ambil bagian dalam kualifikasi Piala Dunia 2026," jelas dia.
Dyukov menyampaikan, Persatuan Sepak Bola Rusia telah mengusulkan pembentukan kelompok untuk melakukan konsultasi dengan UEFA dalam upaya melanjutkan koordinasi.
Dia tidak mengesampingkan bahwa Rusia dapat mencari keanggotaan dengan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) di tahap selanjutnya.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-305 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Siap Negosiasi, Sirene Meraung di Kyiv
Pada Jumat, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada Presiden China Xi Jinping bahwa dia ingin meningkatkan kerja sama militer dan memuji upaya kedua negara untuk melawan pengaruh Barat.
Dipukul oleh sanksi Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya atas serangan Rusia terhadap Ukraina, Putin ingin memperkuat hubungan politik, ekonomi, dan militer dengan China.
Tetapi, serangan Rusia di Ukraina telah menjadi masalah sensitif bagi China yang berusaha memposisikan dirinya sebagai netral tetapi menawarkan dukungan diplomatik kepada sekutu strategisnya itu.
Dalam panggilan video, kedua pemimpin menyatakan minat untuk menjalin hubungan yang lebih dekat.
"Kami bertujuan untuk memperkuat kerja sama antara angkatan bersenjata Rusia dan China," kata Putin kepada Xi melalui tautan video di awal pembicaraan, menyebut pemimpin China itu sebagai "teman baik".
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada Kamis sebagian besar wilayah tanpa listrik dalam suhu beku menyusul rentetan serangan rudal Rusia di seluruh negeri.
"Sampai malam ini, ada pemadaman listrik di sebagian besar wilayah Ukraina ," katanya.
"Sangat sulit di wilayah Kyiv dan ibu kotanya, wilayah Lviv, Odessa dan wilayahnya, Kherson dan wilayahnya, wilayah Vinnytsia dan Transkarpatia."
“Dengan setiap serangan rudal seperti itu, Rusia hanya mendorong dirinya sendiri semakin dalam ke jalan buntu. Rudal mereka semakin berkurang,” katanya.
"Sebaliknya, status teroris terbesar di dunia akan memiliki konsekuensi bagi Rusia dan warganya untuk waktu yang lama. Dan setiap rudal hanya menegaskan bahwa semua ini harus diakhiri dengan pengadilan. Inilah yang akan terjadi".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.