Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamil Rusia yang Diterjunkan dalam Perang Ukraina Dapat Fasilitas Pembekuan Sperma Gratis

Kompas.com - 28/12/2022, 16:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.comRusia memberikan fasilitas pembekuan sperma gratis kepada pasukan yang direkrut lewat skema mobilisasi ke medan perang di Ukraina.

Kantor berita TASS melaporkan, sperma dari mereka dapat dibekukan secara gratis di cryobank.

Presiden Persatuan Pengacara Rusia Igor Trunov mengatakan, Kementerian Kesehatan Rusia merespons permohonannya dalam rencana tersebut.

Baca juga: Pavel Antov, Taipan Sosis Rusia Tewas Jatuh dari Jendela Hotel, Pernah Kritik Perang Putin?

Trunov mengatakan, Kementerian Kesehatan Rusia memutuskan kemungkinan dukungan keuangan dari anggaran federal untuk penyimpanan sperma mereka yang diterjunkan dalam “operasi militer khusus” untuk 2022-2024.

Rusia telah memanggil lebih dari 300.000 orang yang masuk kategori komponen cadangan untuk berperang ke Ukraina dalam skema mobilisasi parsial yang diluncurkan pada September.

Mobilisasi tersebut membuat ratusan ribu pria Rusia melarikan diri dari negara itu untuk menghindari wajib militer (wamil).

Langkah tersebut juga memicu protes terbesar sejak Rusia mengirim pasukannya ke Ukraina pada Februari.

Dilansir dari Reuters, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan akhir dari pemanggilan 300.000 tentara cadangan pada 31 Oktober.

Baca juga: Putin Larang Jual Minyak Rusia ke Negara yang Terapkan Batasan Harga, Balas Barat

Ultimatum Rusia

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov memberikan ultimatum kepada Ukraina pada Senin (26/12/2022).

Ultimatum kali ini berupa keharusan Ukraina untuk memenuhi permintaan Moskwa, termasuk menyerahkan wilayah yang dikuasai Rusia.

Jika tidak menurutinya, Rusia mengancam biar tentaranya yang akan memutuskan masalah tersebut.

Baca juga: Kosovo: Serbia di Bawah Pengaruh Rusia Ingin Mengacau

Pernyataan Lavrov itu datang hanya berselang sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Rusia terbuka untuk pembicaraan.

"Proposal kami untuk demiliterisasi dan denazifikasi wilayah yang dikendalikan oleh rezim, penghapusan ancaman terhadap keamanan Rusia yang berasal dari sana, termasuk tanah baru kami, sudah diketahui musuh," kata Lavrov dikutip TASS.

"Intinya sederhana: Penuhi tuntutan itu untuk kebaikanmu sendiri. Jika tidak, masalah ini akan diputuskan oleh tentara Rusia," tambah Lavrov.

Baca juga: Telepon PM India, Zelensky Minta Dukungan Modi Terkait Formula Perdamaian Rusia-Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com