Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Larang Staf Perempuan Bekerja, LSM Asing Balas Tangguhkan Operasi di Afghanistan

Kompas.com - 26/12/2022, 08:46 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KABUL, KOMPAS.com – Empat lembaga bantuan internasional pada Minggu (25/12/2022), termasuk Save the Children, menangguhkan program kemanusiaan mereka di Afghanistan.

Langkah tersebut mereka ambil sebagai respons atas keputusan Taliban melarang LSM mempekerjakan staf perempuan.

Pada Sabtu (24/12/2022), Taliban memerintahkan semua organisasi non-pemerintah (LSM) lokal dan asing untuk tidak membiarkan staf perempuan bekerja sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Baca juga: Alasan Taliban Perintahkan LSM di Afghanistan Larang Karyawan Perempuan Bekerja

Taliban menjustifikasi pelarangan tersebut karena beberapa wanita tidak mematuhi interpretasi kelompok tersebut tentang aturan berpakaian Islami bagi wanita.

Pelarangan tersebut langsung dikecam oleh dunia internasional, sebagaimana dilansir Reuters.

Save the Children, Norwegian Refugee Council, dan CARE International mengatakan dalam pernyataan bersama bahwa mereka menangguhkan program mereka karena menunggu kejelasan atas perintah Taliban.

“Kami tidak dapat secara efektif menjangkau anak-anak, perempuan dan laki-laki yang sangat membutuhkan di Afghanistan tanpa staf perempuan kami,” kata pernyataan itu.

Baca juga: Taliban Larang Perempuan Afghanistan di LSM Masuk Kerja

Mereka menambahkan, tanpa perempuan, mereka tidak akan menjangkau jutaan warga Afghanistan yang membutuhkan.

Secara terpisah, International Rescue Committee (IRC) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menangguhkan layanannya di negara tersebut, dengan alasan yang sama.

IRC mengatakan, mereka mempekerjakan lebih dari 8.000 orang di Afghanistan, lebih dari 3.000 di antaranya adalah perempuan.

Di satu sisi, menurut sejumlah lembaga bantuan, lebih dari setengah populasi di Afghanistan masih sangat bergantung pada bantuan kemanusiaan, apalagi negara pegunungan tersebut menghadapi musim terdinginnya tahun ini.

Baca juga: Taliban dan Kebijakan Diskriminatif

Save the Children, Norwegian Refugee Council, dan CARE International juga menyoroti dampak larangan staf perempuan terhadap ribuan pekerjaan di tengah krisis ekonomi.

Sebelumnya, badan bantuan internasional AfghanAid mengatakan segera menangguhkan operasi dan berkonsultasi dengan organisasi lain. LSM lain juga mengambil tindakan serupa.

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) di Afghanistan pada Minggu menyatakan keprihatinan atas pelarangan Taliban dan larangan sebelumnya bagi perempuan untuk masuk universitas.

Baca juga: Arab Saudi dan Turki Mengecam Keputusan Taliban yang Larang Perempuan Afghanistan Kuliah

ICRC memperingatkan konsekuensi bencana kemanusiaan dalam jangka pendek hingga jangka panjang.

Seorang juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, membalas kritik-kritik yang muncul. Dia mengatakan, semua institusi yang ingin beroperasi di Afghanistan wajib mematuhi aturan negara.

“Kami tidak mengizinkan siapa pun untuk membicarakan sampah atau membuat ancaman terkait keputusan para pemimpin kami dengan judul bantuan kemanusiaan,” kata Mujahid dalam sebuah unggahan di Twitter, merujuk pada pernyataan kepala Misi AS ke Afghanistan.

Baca juga: Taliban Larang Perempuan Afghanistan Kuliah, Langsung Terima Kecaman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Global
Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Global
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com